Acaraki Jamu Festival 2025, Ajak Anak Muda Rawat Warisan budaya Indonesia

oleh -
oleh
Acaraki Jamu Festival 2025, Ajak Anak Muda Rawat Warisan budaya Indonesia
Foto: Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Irene Umar dan Ketua GP Jamu Jony Yuwono, dalam acara pembukaan Acaraki Jamu Festival
banner 468x60

MatrasNews, Jakarta – Usung tema “Menjamu Warisan, Merayakan Indonesia”, Acaraki Jamu Festival 2025 kembali digelar, sebagai acara tahunan yang diprakarsai oleh Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), di Jakarta pada, Minggu, 27 Juli 2025.

Acara yang bertujuan untuk menghidupkan kembali warisan budaya lewat pendekatan modern ini, digelar berkolaborasi dengan Acaraki dan Larutan Penyegar Cap Badak. Pembukaan acara juga dihadiri oleh Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Menggabungkan semangat tradisi dan gaya hidup kekinian, festival ini menampilkan berbagai kegiatan seperti funwalk bertema Mbok Jamu, permainan tradisional, pameran aksara lokal, hingga final kompetisi busana berslogan “Tradition Meets Couture”.

“Acaraki Jamu Festival bukan sekadar perayaan budaya, tapi adalah bentuk komitmen jangka panjang kami untuk memastikan bahwa jamu sebagai warisan asli Indonesia tetap relevan, diterima, dan dicintai oleh generasi sekarang dan mendatang,” ujar Jony Yuwono, salah satu penggagas festival.

Menurutnya, banyak anak muda sebenarnya tertarik pada budaya lokal, hanya saja cara penyampaiannya harus lebih kontekstual dan sesuai dengan gaya hidup masa kini.

Festival ini dilandasi filosofi bahwa menjamu bukan hanya menyuguhkan minuman, tetapi juga menyambut, merawat, dan menjaga sesuatu yang berharga.

Jamu sebagai simbol kekuatan dan kearifan lokal, dinilai perlu dihidupkan kembali agar tidak sekadar menjadi artefak museum.

Serangkaian Kegiatan dalam Acaraki Jamu Festival kali ini meliputi, Funwalk Jamu Gendong, peserta diajak berjalan santai sejauh 2,5 kilometer mengenakan caping dan membawa bakul jamu. Kegiatan ini menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan para Mbok Jamu.

Selain itu, ada juga Estafet Games & Karnaval Permainan Tradisional Nusantara, permainan seperti bola bekel, gasing, dan ketapel dikemas dalam format estafet dan karnaval, untuk menghidupkan kembali memori permainan khas Indonesia.

Pesta Aksara Indonesia, “Tuliskan Namamu, Jaga Warisanmu”, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian aksara Nusantara. Pengunjung diajak menulis nama mereka dalam berbagai aksara lokal seperti Jawa, Sunda, dan Batak.

Dalam kesempatan itu, Jony menambahkan, pihaknya berharap Acaraki Jamu Festival tak hanya menjadi agenda tahunan, melainkan gerakan budaya berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa budaya tidak cukup hanya dipelihara, tapi juga harus dihidupkan kembali dalam format yang menginspirasi,” ujarnya.

Final Fashion Show “Tradition Meets Couture” menjadi acara pamungkas, dengan menampilkan finalis kompetisi sketsa busana menampilkan karya terinspirasi dari sosok Mbok Jamu, perpaduan siluet modern dan elemen tradisional di atas panggung runway.

No More Posts Available.

No more pages to load.