Advertisement Section
Header AD Image

Ada Dua Jenis Radiasi, Berikut Dampak Radiasi pada Kehamilan

Matras News – Penggunaan radiasi di dunia medis adalah hal umum. Menurut dr. Eddy Wiria PhD, CEO Co-Founder dari Kavacare.id radiasi digunakan dalam bidang radiologi untuk membantu diagnosis, kedokteran nuklir, dan pengobatan terapi radiasi. Sinar radiasi yang dimanfaatkan melalui kemajuan teknologi adalah alat penting dalam dunia kesehatan. Akan tetapi radiasi mungkin bisa menimbulkan dampak buruk, salah satunya pada kehamilan.

Definisi Radiasi

Radiasi adalah bentuk energi yang berpindah tempat dari sumbernya dalam bentuk partikel-partikel yang mengandung energi. Pada spektrum rendah radiasi, dikenal gelombang radio dan microwaves yang dianggap tidak memberikan dampak apapun. Sedangkan sinar matahari terbentuk dari radiasi inframerah gelombang panjang hingga sinar ultraviolet gelombang pendek.

Pada spektrum yang lebih tinggi dari sinar ultraviolet, adalah jenis radiasi dengan energi sangat kuat sehingga bisa mendesak keluar elektron dalam atom. Proses ini disebut ionisasi.

Jika dimanfaatkan dengan tepat, radiasi terionisasi bisa digunakan dalam lingkup teknologi kesehatan. Akan tetapi radiasi juga memiliki dampak kesehatan yang perlu diperhatikan, seperti risiko kerusakan jaringan, genetik, dan DNA.

Jenis Radiasi

Ada 2 jenis radiasi, yaitu radiasi non-ionisasi dan radiasi terionisasi.

Radiasi Non-Ionisasi

Radiasi non-ionisasi memiliki energi yang cukup untuk menggerakkan atom-atom di dalam molekul atau menyebabkan atom bergetar. Akan tetapi energi radiasi jenis ini tidak cukup kuat untuk melontarkan elektron keluar dari atom. Beberapa jenis radiasi non-ionisasi adalah gelombang radio, cahaya yang terlihat (cahaya lampu atau senter), dan gelombang mikro atau microwaves.

Radiasi Terionisasi

Radiasi yang terionisasi memiliki energi sangat kuat sehingga bisa mengeluarkan elektron dari dalam atom, maka jenis radiasi ini bisa berdampak pada kondisi atom-atom makhluk hidup. Ada kemungkinan radiasi terionisasi menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh serta DNA genetik.

Radiasi terionisasi umum digunakan pada bidang kesehatan. Penggunaannya dilakukan pada:

Radiologi diagnostik, di mana perlu dilakukan pengambilan gambar dengan sinar X (mesin X-ray) untuk melihat bagian dalam tubuh pasien

Kedokteran nuklir, pada bidang ini digunakan cairan-cairan bersifat radioaktif yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Cairan ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menegakkan diagnosis atau bagian dari perawatan

Radioterapi, atau terapi radiasi. Perawatan ini umum dilakukan dengan memanfaatkan sinar radiasi terionisasi untuk mengobati atau meredakan gejala-gejala kanker dan penyakit lainnya.

Radiasi pada Radiologi Diagnostik

Dalam radiologi diagnostik digunakan sinar X untuk melihat bagian dalam tubuh. Sinar X dapat menembus objek, termasuk organ, jaringan, dan pakaian. Kemudian sinar X memproyeksikan gambar pada film atau komputer. Tulang tampak putih dan jelas pada gambar sinar X karena tulang menyerap lebih banyak radiasi.

Selain foto X-ray tulang dan gigi, sinar X juga digunakan dalam pengambilan gambar medis dengan prosedur CT scan, mammogram, dan fluoroskopi.

Radiasi pada Kedokteran Nuklir

Prosedur kedokteran nuklir bisa membantu mendeteksi dan menangani berbagai penyakit menggunakan sejumlah kecil material radioaktif, disebut radiofarmaka. Radiofarmaka bisa digunakan untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh. Selain itu jika diletakkan di dekat area tumor ganas, material ini dapat menyusutkan atau menghancurkannya.

Positron emission tomography (PET) scan adalah contoh prosedur kedokteran nuklir untuk mendiagnosis penyakit. PET scan menggunakan cairan radioaktif yang dimasukkan ke aliran darah dan bergerak menuju organ tertentu, disebut tracer. Dokter menggunakan kamera khusus untuk menangkap pergerakan tracer dan merekam gambar.

Radiasi juga dimanfaatkan kedokteran nuklir untuk terapi kanker, contohnya dengan brakiterapi. Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan alat kecil bersifat radioaktif di dekat atau di dalam tumor ganas. Radiasi dari alat tersebut kemudian membantu menghancurkan sel-sel kanker.

Radiasi pada Radioterapi

Terapi radiasi menggunakan sinar radiasi terionisasi untuk menyusutkan atau membunuh tumor. Sinar radiasi diproduksi alat khusus di luar tubuh pasien, kemudian diarahkan pada area tumor. Sinar ini akan merusak sel-sel tumor dan menghentikan kemampuan mereka untuk berkembang.

Beberapa jenis terapi radiasi adalah 3D-CRT atau three-dimensional conformal radiation therapy yang menggunakan teknologi komputer khusus untuk menangkap gambar, ukuran, lokasi, dan bentuk tumor secara presisi kemudian ditembak dengan sinar radiasi tunggal atau ganda. Selain itu ada pula terapi proton, menggunakan sinar energi proton untuk meminimalisir efek samping pada jaringan sehat di sekitar tumor.

Dampak Radiasi pada Kehamilan

Ibu hamil bisa terpapar radiasi dari pemeriksaan kesehatan atau lingkungan sekitar. Dampak radiasi pada kehamilan bisa jadi minim dan tidak menyebabkan masalah kesehatan pada janin jika dosis radiasi masih dalam batas normal. Namun angka radiasi yang tinggi bisa menyebabkan beberapa masalah pada kehamilan.

Dampak radiasi pada kehamilan juga tergantung pada usia janin. Janin paling rentan pada efek radiasi di minggu ke-2 hingga 7 kehamilan dan pada trimester pertama. Dosis tinggi radiasi pada trimester 2 dan 3 kehamilan memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan keguguran, hambatan perkembangan, angka IQ rendah, dan retardasi mental parah. Maka ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan pemeriksaan radiologi.

1. Kegagalan Implantasi Embrio

Pada proses awal kehamilan, sel telur yang telah dibuahi perlu menempel di dinding rahim untuk dapat berkembang. Ini disebut sebagai proses implantasi. Paparan radiasi di 2 minggu awal kehamilan bisa meningkatkan risiko gagalnya embrio menempel di dinding rahim, terutama jika ibu hamil terpapar dosis radiasi di atas 50 rads.

2. Meningkatnya Risiko Keguguran dan Kematian Bayi

Risiko keguguran bisa meningkat pada ibu hamil yang terpapar dosis radiasi di atas 50 rads. Keguguran bisa terjadi pada kehamilan 5-23 minggu. Risiko ini bisa meningkat tergantung seberapa banyak dosis radiasi. Pada kehamilan usia 24 minggu, paparan radiasi dosis tinggi juga bisa meningkatkan risiko bayi meninggal setelah lahir. Paparan radiasi pada 2 minggu awal kehamilan juga berisiko kematian pada janin. Hal ini disebabkan embrio di usia awal kehamilan hanya terdiri dari beberapa sel. Adanya kerusakan pada satu sel karena radiasi bisa menyebabkan kematian janin.

3. Meningkatkan Risiko Kelainan Bawaan

Paparan radiasi dosis tinggi pada kehamilan usia 3-5 minggu bisa meningkatkan risiko kelainan bawaan pada bayi. Contohnya kegagalan perkembangan saraf dan defisiensi motorik. Selain itu ada kemungkinan janin mengalami hambatan pertumbuhan.

4. Risiko Bayi Lahir dengan Disabilitas Intelektual

Waktu rentan terjadinya gangguan pada perkembangan intelektual bayi adalah di masa kehamilan 8-15 minggu. Maka pada periode ini, terpapar radiasi dosis tinggi bisa meningkatkan risiko IQ bayi rendah (<70) hingga 40%. Paparan radiasi dosis tinggi setelah minggu ke-16 kehamilan juga meningkatkan risiko disabilitas intelektual pada janin hingga 15%.

Cara Mengurangi Paparan Radiasi

Prinsip utama untuk meminimalisir paparan radiasi adalah membatasi waktu, meningkatkan jarak, dan gunakan pelindung.

Time: untuk mereka yang sering terpapar radiasi selain radiasi alami, mengurangi waktu paparan dapat meminimalisir dosis radiasi

Distance: dosis radiasi akan berkurang signifikan semakin Anda jauh dari sumber radiasi tersebut

Shielding: pelindung dari timah, semen, atau air bisa mencegah paparan sinar gamma dan sinar X. Dengan memberikan pelindung yang tepat maka dosis radiasi akan berkurang drastis.

Ibu hamil yang akan menjalani pemeriksaan harus memberi tahu dokter sebelum dilakukan tes dengan prosedur radiologi. Dokter bisa menentukan apakah pemeriksaan perlu ditunda atau ada alternatif lainnya. Jenis pemeriksaan seperti MRI dan USG aman untuk ibu hamil karena tidak menggunakan radiasi.

Anda bisa berkonsultasi lebih dulu untuk memahami dampak radiasi pada kehamilan dengan menghubungi konsultan medis Kavacare.id di nomor 0811 1446 777.

Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare mengenai dampak radiasi pada kehamilan.

Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD