Menu

Mode Gelap

Bisnis

Mahasiswa President University ekspor Produk Mebel ke 4 Negara

badge-check


Mahasiswa President University ekspor Produk Mebel ke 4 Negara Perbesar

Matras News – Sejumlah karya desain mebel mahasiswa dan dosen President University berhasil menembus pasar ekspor, termasuk ke Jepang, Amerika Serikat, Kolombia, hingga Australia.

Hal tersebut menjadi langkah strategis yang dilakukan Program Studi Interior Design President University (Presuniv) membuahkan hasil gemilang.

Produk-produk tersebut, mulai dari kursi hingga mebel berbahan rotan, dikembangkan melalui kolaborasi dengan dua pabrik mebel di Cirebon, PT Dilmoni dan PT Balaji.

Kedua pabrik ini menjadi mitra penting dalam proses konversi sketsa desain menjadi prototipe siap jual untuk buyer internasional.

“Saya secara rutin membantu pabrik mebel di Cirebon, biasanya saya mulai dari sketsa desain mebel dan kursi, lalu dikembangkan menjadi prototype, kemudian dipasarkan ke buyer luar negeri,” ujar  Prabu Wardono, Dosen Interior Design President University pada, Rabu 21 Mei 2025.

Salah satu produk unggulan, lounge chair bermerek Fikasa hasil desain Prabu, berhasil menarik minat pasar Jepang dan telah dipesan melalui PT Balaji. Sementara dari Amerika, produk President University telah dikirim ke perusahaan mebel Nalika dan Asaya.

Daya saing desain menjadi faktor kunci kesuksesan ekspor ini. “Produk harus memenuhi kebutuhan pasar global, seperti untuk restoran, kafe, dan hotel. Lalu, desainnya harus disesuaikan dengan selera masing-masing pasar, seperti Jepang yang berbeda dengan Amerika atau Australia,” tambah Prabu.

Selain kekuatan desain, eksplorasi material rotan juga jadi andalan. “Mahasiswa harus mampu mengeksploitasi karakter rotan yang lentur, berbeda dengan kayu atau logam. Dan mereka juga harus menawarkan solusi desain baru yang belum pernah dibuat oleh pabrik manapun di dunia,” ujarnya.

Tidak hanya sampai di situ, pada ajang IFEX 2025 lalu, enam karya mahasiswa Presuniv juga berhasil menarik minat perusahaan furnitur asal Turki untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.

Dari sisi pendidikan, Presuniv memang menyiapkan mahasiswanya untuk menghadapi pasar global. “Metode ajar kami sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris. Ini membantu mahasiswa membuat proposal dan membangun komunikasi dengan relasi luar negeri,” jelas Agus Canny, Dekan Faculty of Art, Design and Architecture (FADA) Presuniv.

Ia menekankan bahwa capaian ini bukan hanya prestasi akademik, tetapi langkah nyata untuk mengangkat industri desain dan kerajinan Indonesia.

“Lulusan kami sangat strategis untuk mendukung dunia industri furnitur dan kerajinan Tanah Air,” imbuh Agus.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan pendekatan bisnis yang tepat dan pendidikan yang berorientasi global, desain Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.

Baca Lainnya

Festival Jakarta Great Sale 2025 Resmi Dibuka

12 Juni 2025 - 00:06 WIB

Festival Jakarta Great Sale 2025 Resmi Dibuka

Harga Rumah Melambung, Anak Muda Kesulitan Beli Properti

10 Juni 2025 - 00:51 WIB

Harga Rumah Melambung Anak Muda Kesulitan Beli Properti

Jogja Coffee Week #5 “Journey to the Brew” Siap Hadirkan Geliat Industri Kopi Nasional

10 Juni 2025 - 00:19 WIB

Jogja Coffee Week #5 Journey to the Brew Siap Hadirkan Geliat Industri Kopi Nasional

Rahasia Cuan dari Kebutuhan Hunian Profesional Nomad, Bisnis Sewa Harian Legal di Kawasan Serpong Greenview Apartment

9 Juni 2025 - 11:44 WIB

IMG 20250609 112843

QRIS BRI: Transaksi Nyaman, Usaha Lancar dengan Sistem Pembayaran Modern

7 Juni 2025 - 01:29 WIB

QRIS BRI Transaksi Nyaman Usaha Lancar dengan Sistem Pembayaran Modern
Trending di Bisnis