Matras News – Kenaikan harga properti di Indonesia semakin memberatkan generasi muda yang ingin memiliki rumah. Laporan Media Keuangan Kemenkeu menyebutkan, inflasi dan kenaikan suku bunga global menjadi pemicu utama lonjakan harga. Namun, jangan putus asa! Simak lima strategi cerdas berikut untuk mewujudkan impian punya rumah.
- Pahami Dampak Inflasi & Kenaikan Bahan Bangunan
Harga material konstruksi seperti semen dan besi terus meroket, didorong inflasi dan kenaikan biaya energi. Akibatnya, harga rumah ikut terdongkrak. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga properti mencapai 8-10% per tahun, melebihi pertumbuhan upah rata-rata.
- Manfaatkan Pertumbuhan Infrastruktur dengan Bijak
Pembangunan tol, LRT, dan kawasan strategis memang mendongkrak harga properti di sekitarnya. Namun, anak muda bisa memanfaatkan lokasi yang belum terlalu berkembang tetapi memiliki potensi ke depan, seperti daerah penyangga kota besar.
- Evaluasi Kesehatan Finansial Secara Berkala
Sebelum memutuskan beli rumah, pastikan:
- Rasio cicilan tidak melebihi 30% penghasilan bulanan.
- Memiliki dana darurat setidaknya 6x pengeluaran bulanan.
- Hindari utang konsumtif yang memberatkan.
- Eksplor Alternatif Pembiayaan Kreatif
Selain KPR konvensional, pertimbangkan:
- KPR Subsidi (FLPP) untuk kalangan berpenghasilan rendah.
- Kredit Syariah dengan skema lebih transparan.
- Co-ownership (patungan dengan keluarga/teman).
- Manfaatkan Teknologi & Platform Properti Digital
Cari informasi melalui aplikasi properti untuk membandingkan harga, diskon, atau program cicilan tanpa bunga. Beberapa developer juga menawarkan skema DP rendah atau cashback khusus pembeli muda.
Meski harga rumah terus naik, peluang memiliki properti tetap terbuka bagi anak muda yang cermat dan disiplin mengatur keuangan. “Jangan tunggu sempurna, mulai dari yang terjangkau dulu,” kata pakar finansial. Dengan strategi tepat, rumah idaman bukan lagi mimpi!