MatrasNews, Jakarta – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, SCG melalui PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Sharing Session bertajuk “Hentikan Polusi Plastik (Ending Plastic Pollution)” di Summit Hall JICC pada, Senin 23 Juni 2025.
Acara ini dihadiri lebih dari 150 peserta, termasuk perwakilan pemerintah, mitra bisnis, hingga pelajar SMA se-Jakarta, sebagai upaya memperkuat komitmen bersama dalam mengatasi krisis polusi plastik.
Kegiatan ini menjadi platform berbagi inisiatif dan inovasi pengelolaan sampah, selaras dengan arahan United Nations Environment Programme (UNEP) serta target nasional Indonesia.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan keprihatinannya atas rendahnya realisasi pengelolaan sampah di Indonesia.
Data Pengelolaan Sampah Masih Memprihatinkan
“Secara angka, cakupan pengelolaan sampah saat ini sekitar 30 persen. Namun, hasil verifikasi kami di berbagai TPA menunjukkan realisasinya baru 9–10 persen. Mari kita duduk bersama agar pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah kabupaten/kota,” tegas Hanif dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).
Hanif menekankan pentingnya kolaborasi multipihak, termasuk sektor swasta, untuk mempercepat pencapaian target pengurangan sampah plastik. Salah satu langkah konkret datang dari SCG, yang melalui PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, telah mengimplementasikan sejumlah program inovatif.
Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Peramas Wajananawat, menyatakan komitmen SCG dalam mendukung pengurangan polusi plastik melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Salah satunya adalah konversi sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif (Alternative Fuel/Alternative Raw Material/AF/AR) dalam produksi semen.
“Kami bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sukabumi membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di TPA Cimenteng,” ujar Peramas. Teknologi AF/AR tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mendukung efisiensi sumber daya alam.
SCG juga mengembangkan sistem Refuse-Derived Fuel (RDF) untuk mengatasi kelebihan kapasitas di tempat pembuangan akhir (TPA) dan menekan emisi karbon. “Sistem ini sedang dirancang bersama Pemkot Sukabumi untuk pembangunan fasilitas RDF di TPA Cikundul,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya membangun budaya peduli lingkungan, SCG meluncurkan program SCG Mentari sejak 2023. Program ini mencakup edukasi lingkungan, pengelolaan sampah berbasis komunitas, hingga rehabilitasi kawasan terdampak polusi.
Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media, Hariyanto, mengapresiasi langkah SCG dan menyebutkan rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah baru. “Hari ini SCG akan membangun fasilitas pengolahan sampah. Semoga sampah yang menumpuk di TPA dapat bersih dan terkelola dengan baik,” ujarnya.
Acara ini juga menghadirkan diskusi panel dengan praktisi lingkungan, akademisi, dan perwakilan pemuda, menekankan pentingnya gerakan kolektif dalam mengurangi polusi plastik. Peserta diajak untuk terlibat aktif, mulai dari mengurangi penggunaan plastik sekali pakai hingga mendukung inovasi daur ulang.
Dengan tingginya animo peserta, Sharing Session ini diharapkan menjadi pemicu aksi nyata dalam mencapai target Ending Plastic Pollution®, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam isu lingkungan global.
