Matras News – Tak mengenal batasan usia, maag bisa menyerang siapa saja.
Penyakit yang sudah dianggap umum di kalangan masyarakat ini sering membuatnya diabaikan.
Padahal, kondisi yang serius dapat membahayakan nyawa. Oleh karena itu, pahami ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah sehingga Anda dapat mengantisipasinya sejak awal.
Sejatinya, maag sendiri bukan suatu penyakit, hanya berupa gejala akan gangguan yang menyerang pencernaan.
Kondisi ini bisa terjadi akibat dari penyakit asam lambung, GERD, iritasi usus, gastritis, dan lainnya.
Gejala yang timbul umumnya berupa perut yang perih, mual, kembung, hingga tenggorokan terasa panas.
Mengenal Apa itu Maag
Maag adalah suatu kondisi gangguan kesehatan berupa rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan. Asal kata maag dari bahasa Belanda “Maagorganen” yang berarti lambung.
Jadi, maag kini menjadi istilah untuk suatu kondisi berupa rasa perih, mual, kembung, hingga sensasi panas pada lambung.
Dalam bahasa medis, maag dikenal dengan sebutan dispepsia.
Maag sendiri bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit lain yang mendasarinya.
Gejala yang paling dirasakan yakni rasa perih di lambung, kembung, mual, dan begah pada lambung. Namun, kondisi ini juga mengacu pada organ lain mulai dari usus halus hingga usus besar.
Menurut sebuah data, bahwa 25% populasi dunia menderita maag setiap tahunnya.
Sebagian di antaranya memang hanya bersifat akut atau sementara, namun sebagian lagi bersifat kronik atau berulang yang kambuh setiap periode waktu tertentu.
Walaupun tidak sampai bersifat mengancam jiwa, namun maag dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Oleh karena itu, penanganan secara tepat dapat menghentikan risiko komplikasi maupun kondisi yang semakin memburuk.
Nama Penyakit Maag (Dispepsia) Gejala Utama Perut nyeri dan perih, mulas, rasa panas, kembung, mual, begah Dokter.
Spesialis Dokter spesialis penyakit dalam Penyebab Utama Stres, depresi, cemas, pola makan tidak teratur Diagnosis Tes bakteri H Pylori, cek fisik, wawancara medis, endoskopi lambung/gastroskopi, Pencegahan Makan teratur, hindari stres, hindari obat-obatan pereda nyeri Pengobatan Antibiotik, antasida, h2 blocker, proton pump inhibitor, anti mual Komplikasi Tukak lambung, kekurangan nutrisi, perdarahan saluran cerna atas
Siapa Saja yang Berpotensi Terkena Maag.
Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang terkena penyakit maag.
Berikut ini di antaranya:
Usia tua Obesitas Stres dan depresi Kecemasan berlebih Pola makan yang buruk Konsumsi pereda nyeri jangka panjang Kebiasaan merokok Ketergantungan alkohol Penderita penyakit tertentu.
Ciri-Ciri Penyakit Maag yang Sudah Parah Dilansir dari laman National Health Service UK,
Berikut ini ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah:
Hearthburn (sensasi panas di ulu hati) Perut kembung
Sakit hingga tidak bisa berdiri
Sesak nafas
Mual-mual
Muntah Muntah darah
Hilang nafsu makan
Cepat kenyang saat makan
Sendawa
Nyeri dada
Sesak nafas Keringat berlebihan
Wajah yang pucat Feses berwarna hitam Penurunan berat badan.
Penyebab Penyakit Menurut riset, sebanyak 75% penderita maag tidak memiliki kelainan atau disebut sebagai dispepsia fungsional.
Beberapa penyebabnya yakni: Sensitivitas akan nyeri Gangguan otot lambung Gangguan saraf Infeksi bakteri H. pylori Masalah sosial dan psikologis Lalu, sebanyak 25% pasien lainnya mengalami maag akibat kelainan organik.
Hal yang menjadi penyebab utamanya berupa:
GERD Tukak lambung Kanker lambung Penggunaan anti nyeri jangka panjang Cara Dokter Mendiagnosis Maag dapat didiganosis melalui berbagai metode.
Umumnya, dokter akan melakukan serangkaian diagnosa berikut: Wawancara medis Pemeriksaan fisik Tes bakteri H.
Pylori Endoskopi lambung/gastroskopi Cara Mengatasi Maag yang Sudah Parah Sebagian besar penyakit maag diakibatkan oleh stres psikologis dan pola makan yang buruk.
Berikut ini adalah beberapa metode untuk mengatasinya:
Memperbaiki pola makan dengan baik
Kelola stres dengan baik
Hindari makanan asam dan pedas
Stop alkohol, kopi, dan cokelat Batasi makanan berlemak tinggi
Makan sering dengan porsi kecil Jangan berbaring setelah makan
Kurangi kelebihan berat badan Hindari obat pereda nyeri
Berhenti merokok Gunakan obat-obatan khusus maag (tanpa resep)
Komplikasi Umumnya, maag tidak mengakibatkan komplikasi yang cukup serius.
Namun, ada beberapa potensi komplikasi yang dapat terjadi seperti halnya:
Memengaruhi produktivitas kerja
Memengaruhi kualitas hidup
Tukak lambung
Perdarahan lambung Kehilangan nafsu makan
Mudah sakit Kapan Penderita Maag Harus ke Dokter?
Kunjungi dokter spesialis penyakit dalam apabila Anda mengalami beberapa gejala seperti berikut:
Muntah darah
Muntah terus menerus Nyeri saat menelan Nyeri tak tertahankan
Demam tinggi >39 C
Berat badan menurun drastis. Walaupun termasuk penyakit umum, namun Anda tidak boleh menyepelekan maag.
Segera temui dokter dan konsultasikanlah kondisi penyakit yang Anda derita.
Dengan begitu, penanganan medis yang tepat dapat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah komplikasi serius.
Narasumber: dr Barry Anggara Putra, Sp. PD Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Timur.