MatrasNews, Jakarta – Dr. Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), membagikan kunci keberhasilan transformasi perusahaan BUMN tersebut dalam forum Meet The Leaders ke-8 yang diadakan oleh Universitas Paramadina, Sabtu (20/9/2025).
Didiek menegaskan fondasi utama transformasi dimulai dari independensi pengambilan keputusan di level strategis. “Seorang pemimpin harus berani menegakkan independensi. Dari sanalah integritas dan keberhasilan awal lahir,” tegasnya di hadapan peserta acara.
Ia memaparkan, pilar transformasi KAI berlandaskan pada fokus kepada core business, penerapan tata kelola (governance) yang kuat, dan membangun budaya kerja extraordinary. “Transformasi mustahil terwujud jika bekerja ‘biasa-biasa saja’. Dibutuhkan keberanian keluar dari zona nyaman,” ujarnya.
Bukti kesuksesan transformasi tersebut terlihat dari kinerja perusahaan. Pendapatan KAI melonjak dari Rp12,64 triliun (2016) menjadi Rp35,9 triliun (2024), dengan laba mencapai Rp2,2 triliun. Di sisi operasional, angka kecelakaan kereta berhasil ditekan dari 53 kejadian (2015) menjadi hanya 8 kejadian (2024). Tingkat ketepatan waktu (OTP) keberangkatan juga mencapai 99,77%, mendekati standar global.
Saat pandemi, KAI tetap menjaga kesejahteraan pegawai tanpa melakukan PHK, meski mencatat kerugian. Sejumlah inovasi seperti pembaruan logo, peningkatan kecepatan kereta, pengenalan sistem face recognition, dan peluncuran Kereta Panoramic turut memperkuat positioning KAI sebagai transportasi modern yang diminati generasi muda.
Wijayanto Samirin, selaku host, menyatakan melalui forum ini diharapkan mahasiswa dapat belajar langsung dari kisah nyata pemimpin yang telah membawa KAI menjadi perusahaan berkelas dunia.









