Menu

Mode Gelap

Gaya Hidup Sehat

Mitos Apa Fakta? Inilah Kebiasaan Orang Indonesia

badge-check


Mitos Apa Fakta? Inilah Kebiasaan Orang Indonesia Perbesar

Matras News – Mitos apa fakta kebiasaan di masyarakat Indonesia cara menangani masalah kesehatan, padahal secara medis justru tidak tepat. Beberapa di antaranya bahkan bisa memperburuk kondisi tubuh.

Berikut beberapa mitos kesehatan yang masih sering dilakukan beserta penjelasan medisnya:

  1. Memakai Pakaian Tebal atau Selimut Ketika Demam

Mitos: Saat demam, tubuh perlu ditutup rapat agar cepat berkeringat dan suhu tubuh turun.
Fakta Medis: Mengenakan pakaian tebal atau selimut justru akan meningkatkan suhu tubuh. Pada anak-anak, demam tinggi (39°C atau lebih) bisa memicu kejang. Sebaiknya gunakan pakaian tipis dan tetap berada di ruangan yang sejuk. Jika menggigil, kompres air hangat lebih disarankan.

  1. Saat Demam Tidak Boleh Mandi

Mitos: Mandi saat demam bisa memperparah kondisi.
Fakta Medis: Mandi justru membantu menurunkan suhu tubuh. Jika demam disertai menggigil, gunakan air hangat. Mandi juga membantu membersihkan tubuh dari kuman dan membuat penderita lebih nyaman.

  1. Mandi Malam Menyebabkan Rematik

Mitos: Mandi malam bisa memicu rematik atau nyeri sendi.
Fakta Medis: “Tidak ada hubungan langsung antara mandi malam dan rematik. Namun, bagi penderita rematik, disarankan mandi air hangat untuk mengurangi kekakuan sendi.

  1. Masuk Angin Harus Dikerok

Mitos: Kerokan mengeluarkan angin dari tubuh.
Fakta Medis: Kerokan sebenarnya memecah pembuluh kapiler di kulit, menyebabkan memar. “Rasa ‘leganya’ hanya karena otak menerima rangsang nyeri baru, sehingga mengalihkan dari rasa pegal sebelumnya. Jika gejala masuk angin terus berlanjut, lebih baik periksa ke dokter.

  1. Angin Duduk Harus Dikerok atau Dipijat

Mitos: Pijat atau kerokan bisa mengatasi angin duduk.
Fakta Medis: “Angin duduk bisa jadi gejala serangan jantung. Memijatnya justru berbahaya. Penanganan yang tepat adalah pemberian oksigen, obat-obatan, dan pemeriksaan medis secepatnya.

Banyak kebiasaan yang dianggap “menyembuhkan” ternyata tidak berdasar medis, bahkan berisiko. “Sebaiknya konsultasikan gejala kesehatan ke dokter daripada mengandalkan mitos.

Dengan memahami fakta ini, masyarakat bisa terhindar dari penanganan keliru yang justru membahayakan kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Program Pengampuan KIA Ditargetkan di Jabar

12 Juni 2025 - 00:28 WIB

Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Program Pengampuan KIA Ditargetkan di Jabar

IIDI Semarang Bersama dr. Diana Novitasari Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Penyakit Degeneratif dan Diabetes

9 Juni 2025 - 00:27 WIB

IIDI Semarang Bersama dr. Diana Novitasari Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Penyakit Degeneratif dan Diabetes

Pemprov DKI Jakarta Siapkan BPJS Kesehatan Hewan

9 Juni 2025 - 00:06 WIB

Pemprov DKI Jakarta Siapkan BPJS Kesehatan Hewan

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta

5 Juni 2025 - 02:39 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta

TBC Bukan Penyakit Menular Tidak Perlu di Vaksin

30 Mei 2025 - 00:05 WIB

TBC Bukan Penyakit Menular Tidak Perlu di Vaksin
Trending di Gaya Hidup Sehat