Matras News – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terus memperkuat upaya penanggulangan tuberkulosis (TBC) melalui peran aktif kader kesehatan di tingkat masyarakat.

Hal ini ditegaskan dalam kegiatan Gerakan Bersama Kelurahan Siaga TBC di Kelurahan Jurumudi, Kota Tangerang, dengan tema “BerSAMA Membangun Kota, Bebas dari TBC” pada, Rabu 18 Juni 2025.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan bahwa kader TBC adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berperan krusial dalam penemuan kasus dan pendampingan pasien. “Mereka bekerja di lapangan, seringkali tanpa insentif memadai, tapi hasilnya luar biasa,” ujarnya.
Indonesia masih menempati posisi kedua setelah India dalam beban TBC global, dengan 1.090.000 kasus per tahun dan 125.000 kematian. Artinya, setiap jam, 15 orang meninggal karena penyakit ini.
“Tantangan terbesar bukan hanya pengobatan, tapi menemukan kasus sedini mungkin, termasuk pada pasien tanpa gejala,” tegas Dante. Di sinilah peran kader dibutuhkan untuk skrining aktif, edukasi, dan memastikan kepatuhan pengobatan.
Kota Tangerang menjadi contoh keberhasilan dengan 92% kesembuhan pasien dan cakupan layanan 100%. Wali Kota Sachrudin mengungkapkan, inovasi seperti:
- Ransel TBC (skrining mandiri masyarakat),
- Asmara TBC (pendampingan kader hingga sembuh),
- Bedah rumah pasien TBC, dan
- Edukasi di sekolah,
- membuat penanganan TBC di kota ini diakui secara nasional.
“Kami tidak hanya fokus pada aspek kesehatan, tapi juga sosial-ekonomi pasien,” kata Sachrudin.
Wamenkes Dante menekankan pentingnya menghilangkan stigma terhadap penderita TBC. “Setelah satu bulan pengobatan rutin, pasien sudah tidak menular. Stigma justru membuat orang takut memeriksakan diri,” jelasnya.
Sementara itu, Hariqo Wibawa Saputra dari Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyatakan bahwa program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat SDM Indonesia. “Layanan TBC gratis sudah tersedia. Tinggal bagaimana kita bersama-sama memanfaatkannya,” ujarnya.
Hariqo mendorong pemerintah daerah lain mencontoh Kota Tangerang dalam memberikan insentif dan penghargaan bagi kader. “Mereka bekerja sukarela, tapi kontribusinya sangat besar. Sudah saatnya kita beri dukungan lebih,” tegasnya.
Kemenkes juga mendistribusikan Lembar Balik TBC, alat bantu visual untuk memudahkan kader menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Kita tidak hanya berjuang untuk hari ini, tapi untuk masa depan bebas TBC,” pungkas Sachrudin.