Matras News – Di saat harga minyak goreng melambung tinggi hingga mencapai Rp19 ribu per liter, siswa SMAN 6 Bekasi melakukan riset dan pengolahan limbah minyak goreng atau minyak jelantah dari limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan para penjual goreng menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Seperti menjadi pupuk tanaman, biosolar, sabun, dan lilin.
Produk tersebut dipamerkan dalam acara bazar agen perubahan SMAN 6 Bekasi. Guru Pembimbing Ora menjelaskan bahwa sebagai salah satu sekolah penggerak di Kota Bekasi, penelitian yang dilakukan oleh siswa SMAN 6 ini bertujuan untuk melatih para siswa menjadi agen perubahan yang bisa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
“Dalam sehari ada ribuan kilo gram limbah dari minyak goreng yang dihasilkan oleh limbah rumah tangga dan penjual gorengan. Nah, limbah dari minyak goreng ini jika dibiarkan sangat berbahaya bagi kehidupan dan keberlangsungan manusia dan lingkungan,” ujar Ora melalui keterangan resminya.
Oleh karena, lanjut Ora, pihaknya mencoba melakukan riset dan mengolah limbah minyak goreng tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. “Seperti menjadi pupuk dan bio solar,” tandasnya.
(her)