Matras News, Bekasi – Okupansi hotel dan restoran di Kota Bekasi hingga kuartal pertama 2025 hanya mencapai 40%, jauh di bawah target industri sebesar 65%.
Data ini diungkapkan oleh Wahyudi Yuka, SE, M.A.B, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, yang menyatakan akan segera melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan Pemprov Jawa Barat untuk membahas kebijakan pemulihan sektor pariwisata.
Yuka menerangkan, Anjloknya okupansi saat Lebaran 2025 menjadi alarm bagi semua pihak. Kolaborasi erat antara PHRI, Pemkot, dan pelaku usaha menjadi kunci untuk mengubah Bekasi dari kota transit menjadi destinasi wisata yang kompetitif.
Baca Juga : Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani Berharap Tren Bisnis Perhotelan Beranjak Naik
Saat ini ada sekitar 70 hotel dan restoran di Kota Bekasi yang tergabung dalam PHRI, “Nasib ribuan pekerja di sektor ini tergantung pada langkah cepat yang diambil, terang Yuka kepada matrasnews.com pada, Selasa 8 April 2025.
Ia, (Yuka) juga mengungkapkan, nasib sektor pariwisata Kota Bekasi kini berada di tangan sinergi antara PHRI dan pemerintah daerah.
Baca Juga : PHRI Jawa Barat Dukung Pembudidaya & Usaha Hotel serta Restoran
Jika tidak ada intervensi cepat, ancaman PHK massal & tutup usaha bisa menjadi kenyataan pahit di akhir tahun.
“Kami butuh dukungan konkret, bukan sekadar imbauan. Sektor pariwisata Bekasi harus jadi prioritas,” tegas Yuka.
Yuka menambahkan, prediksi dan harapan PHRI Kota Bekasi, jika ada stimulus atau rangsangan, okupansi bisa naik 15-20% di kuartal 3-2025. Dengan begitu bisnis & MICE meningkat, papar Yuka.