Matrasnews.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nobar yang diselenggarakan dalam rangka mendukung kampanye “Ayo Kembali ke Bioskop” ini dibuka oleh Menparekraf RI, Sandiaga Uno dan turut dihadiri berbagai stakeholders industri perfilman serta aktris senior Christine Hakim pemeran utama Cut Nyak Dien, Sutradara Eros Djarot, Mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh, Mantan Wamenparekraf Sapta Nirwandar, dan tokoh-tokoh dari Aceh.
Film arahan Eros Djarot ini memenangkan Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988 dan menceritakan tentang perjuangan seorang Wanita asal Aceh Bernama Cut Nyak Dien. Ia dan teman-teman seperjuangan bertempur melawan tentara Belanda yang menduduki Aceh.
Seni Hikayat Aceh yang memadukan tiga seni tari Aceh dihadirkan untuk memeriahkan acara nobar tersebut, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Menparekraf Sandiaga Uni dan Eros Djarot.
“Pemerintah mendorong pemulihan industri perfilman nasional dan berencana akan memberikan stimulus bagi penciptaan film yang mengangkat nilai keberagaman dan persatuan Indonesia,” ujar Sandiaga Uno.
Seperti biasa Sandi pun tidak lupa dengan pantunnya, “Sarapan pagi menunya ketupat laksa, biar lengkap kue rangi yang jadi kudakannya. Mari kita sukseskan film nasional Indonesia agar industri kreatif makin Berjaya. Pergi ke Plaza Senayan membeli makan, makananya enak saying kalua dilewatkan. Industri perfilman nasional wakturnya kita majukan. Tapi protokol Kesehatan harus diutamakan”.
Lebih lanjut Sandiaga Uno yang didampingi istri, melihat film nasional “Tjoet Nja’Dhien” yang berhasil meraih delapan piala Citra dengan segala keterbatasannya ini sangat penting untuk dunia perfilman Indonesia.
Ia mengatakan, “Hari ini kita merayakan Kembali achievement dari film terbaik karya anak bangsa yang sudah di restorasi berkerjasama dengan pihak internasional dalam hal ini Belanda”.
Menurut Sandiaga hal tersebut merupakan bagian dari Gerakan Ayo Kembali ke Bioskop untuk mendukung film nasional. “Sebentar lagi akan difinalkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus dunia perfilman,” ungkapnya.
”Ratusan, ribuan, puluhan ribu masyarakat hidupnya bergantung industry perfilman, sehingga pihaknya harus hadir dengan kebijakan berpihak secara bersama-sama seperti value yang diperlihatkan Cut Nyak Dien yang pantang menyerah sampai titik darah penghabisan,” paparnya.
Sandiaga Uno menambahkan, “Karena sekarang di masa pandemi Covid-19, yang bisa menyelamatkan kita adalah diri sendiri dengan disiplin protocol Kesehatan Covid-19. Perjuangan dan keteguhan hati Cut Nyak Dien memperlihatkan banyak pembelajaran, nilai-nilai perjuanga. Kesetaraan gender, dan nilai-nilai luhur dari Aceh yang perlu kita berikan penghormatan”.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Hilmam, menjelaskan program tahap finalisasai PEN khusus perfilman sedang mempersiapkan petunjuk pelaksanaa dan petunjuk teknis agar program tersebut dapat dilaksanakan sesegera mungkin.
“Program ini ditargetkan dapat berjalan di tahun ini, karena bentuknya bantuan pemerintah, maka harus benar-benar memperhatikan sisi akuntabilitas dari program tersebut,” ungkap Neil.
Sementara dalam sambutannya, Eros Djarot mengucapkan terimakasih sekaligus apresiasinya pada Kemenparekraf atas komitmen untuk meningkatkan perfilman Indonesia, dan berharap jangan hanya mengampanyekan Kembali ke Bioskop semata, tetapi Kembali ke Bioskop nonton film Indonesia.
(*) Matrasnews.com