Advertisement Section
Header AD Image
jamrud

Jamrud Album Musik Rock Terlaris Sepanjang Sejarah

Matras News – Band Jamrud adalah band Thrash metal & nu metal yang berasal dari Indonesia, pertama kali terbentuk pada tahun 1984 di Cimahi, Jawa Barat dengan nama Jamrock. 

Jamrud sejak terbentuknya dibentuk oleh Azis Mangasi Siagian (Gitar), Ricky Teddy (Bass) dan Krisyanto (Vokal) serta dikenal sebagai band yang sukses besar membawa musik metal ke major label.

Bahkan salah satu album nya, masuk jajaran album terlaris di Indonesia dengan penjualan mencapai jutaan copy.

Jamrud merupakan band metal yang dikenal bisa meramu berbagai genre musik metal (terutama thrash metal & nu metal) dengan lirik lirik yang kocak.

Personil awal Jamrock terdiri dari Azis Mangasi Siagian (Gitar), Ricky Teddy (Bass), Agus Azis (Drum), dan Oppi (Vokal).

Selain mereka, Budhy Haryono mantan drummer GIGI juga pernah menjadi anggota band Jamrock.

Formasi Jamrock akhirnya terbentuk menjadi yang populer dikenal oleh penggemarnya tahun ’90-an yaitu:

  • Azis (Gitar), Ricky Teddy (Bass), Krisyanto (Vokal), Fitrah Alamsyah (Gitar), dan Sandhy Handoko (Drum).

Baca Juga : Kejutan Dedengkot Musik Cadas Tanah Air Power Metal

Jamrock menjadi grup musik yang mengusung musik Rock yang disegani di seputar daerah Bandung.

Saat itu mereka kebanyakan menampilkan lagu-lagu dari grup-grup musik cadas lain yang telah mempunyai nama.

Pamor mereka semakin meningkat saat Krisyanto (Vokal), Fitrah Alamsyah (Gitar) dan Sandhy Handoko (Drum) bergabung dengan Jamrock. 

Krisyanto sendiri pernah meraih predikat sebagai Vokalis Rock Terbaik versi Festival Rock se-Bandung.

Mengusung lagu-lagu milik orang lain, tahun 1995, Azis, Ricky, Krisyanto, Fitrah dan Sandhy mulai menulis materi lagu mereka sendiri dan merekam demo mereka.

Mereka menawarkan demo tersebut ke label rekaman Log Zhelebour (biasa disebut Log) yang memberi sambutan hangat. 

Jamrock kemudian mendapat kontrak untuk rekaman dan bergabung dengan label rekaman milik Log, yaitu Logiss Records.

Dengan masuknya mereka ke dalam label rekaman milik Log Zhelebour, nama Jamrock diubah menjadi Jamrud.

Alasan nama Jamrock diganti menjadi Jamrud karena untuk menghindari permasalahan di kemudian hari dan terasa lebih enak didengar.

Kesuksesan Jamrud menjadi matang secara musik dan penampilan di bawah asuhan label rekaman milik Log Zhelebour tersebut.

Penjualan album perdana Jamrud, Nekad (1996), meraih angka penjualan sebanyak 150 ribu keping dalam waktu singkat.

Kesuksesan mereka dilanjutkan dengan album kedua mereka, Putri (1997), yang angka penjualannya mencapai 300 ribu keping.

Keuntungan besar dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga mereka merilis Terima Kasih (1998).

Album tersebut sangat populer di kalangan generasi muda Indonesia saat itu, terutama lewat lagu Berakit-rakit dan Terima Kasih.

Sehingga terjual hingga menyentuh angka 800 ribu keping, prestasi yang sangat luar biasa untuk penjualan album musik cadas di Indonesia.

Saat itu mereka juga mendapat anugerah penghargaan sebagai Group Rock Terbaik AMI Award 1999.

Puncak kesuksesan komersial Jamrud adalah album Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak dua juta keping di Indonesia dengan populernya single Surti-Tejo.

Dan Pelangi di Matamu di Indonesia.

Album Ningrat mencatat sejarah dengan meraih anugerah 5 penghargaan AMI Award 2000 sungguh luar biasa untuk sebuah grup cadas.

Baca Juga : Powerslaves Gelar Konser Live Streaming Meriahkan HUT Kota Semarang Ke 474

Album Ningrat membuat Log Zhelebour membawa Jamrud rekaman di Studio 301 Sydney, Australia dan merilis album Sydney 090102 (2002).

Dengan mencatat penjualan yang cukup spektakuler melebihi 1,4 juta keping dengan lagu hits Waktuku Mandi dan Selamat Ulang Tahun yang sampai saat ini masih populer dan dinyanyikan setiap orang merayakan hari ulang tahun.

Album ini meraih anugerah penghargaan sebagai Grup Rock Terbaik AMI Award 2002.

Dan Gen-B 2002, Jamrud masih merajai industri rekaman dan industri pertunjukan dengan honor termahal.

Kesuksesan yang mereka raih tak lepas dari sebuah kejadian yang tak terduga. Pada bulan Agustus 1999, Fitrah Alamsyah meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang.

Disusul Sandy Handoko yang meninggal pada bulan Oktober 2000. Berita kematian mereka menggemparkan industri musik Indonesia pada masa tersebut.

Posisi Sandy Handoko kemudian digantikan oleh Suherman Husin. Sementara Fitrah Alamsyah pada formasi itu tidak digantikan oleh siapapun.

Karena sebelum Kematiannya, dia berpesan, “Jika aku mati, kalian tidak boleh menggantikan aku (dalam satu formasi)”.

Jadi, selama posisi drummer dipegang oleh Herman, tidak ada gitaris yang menggantikan Fitrah Alamsyah.

Penjualan album Jamrud memang paling fenomenal di antara group rock lainnya dan Jamrud sudah melakukan tour show besar-besaran.

Di seratus kota lebih dengan nilai kontrak show 100-150 juta per show (hanya fee).

Kalau mau melanjutkan formasi lamanya pun tidak akan bisa bertahan karena orang sudah jenuh melihat performance Jamrud.

Karena sudah beberapa kali melakukan tour show sejak tahun 1999 s.d. 2006.

Pada saat itulah eksistensi Jamrud sebagai grup rock nomor satu dikukuhkan melalui rekaman-rekamannya yang berhasil mengatasi produk serupa lainnya.

Album-album Jamrud seperti Nekad (1996) yang terjual 150.000 kaset dan CD, Putri (1997, 300.000 kaset/CD), Terima Kasih (1999, 800.000 kaset dan CD).

Dan Ningrat (2000, terjual 2.000.000 kaset dan CD ) sehingga meraih penghargaan 5 kategori AMI Award 2001.

Bahkan membawa mereka bersama Log Zhelebour tentunya melakukan tour tunggal di 120 kota yang di sponsori Djarum.

Diundang tampil di Jepang dan Korea serta melakukan rekaman di Australia dan melahirkan Album Sydney 090102 (2002), terjual 1.400.000 kaset/CD.

Sedangkan Azis M. S. dan Ricky Teddy tetap ingin bertahan di Jamrud dengan merekrut musisi muda seperti:

  • Danny pada drum, Irwan di gitar, Donal pada vokal dan merilis album adaptasi Jamrud New Performance dan Best Of The Best.

Bahkan untuk mendukung perubahan musik Jamrud yang lebih ganas dan penuh energi pada album barunya merekrut Iwan Vox sebagai vokalis pendamping Donal.

Pada April 2011 Iwan Vox mengundurkan diri dari Jamrud.

Begitu juga dengan Donal yang mulai mengundurkan diri pada bulan Maret 2012 untuk bergabung dengan band dengan komunitas yang sama.

Dan membuat band baru yang pastinya di Jakarta, Aku masih akan di komunitas yang sama.

Aku masih tetap akan berteman dengan mereka. Aku juga berencana pengen punya band baru. Kita saling mendukung.