Matras News – Pemerintah melalui kantor Staf Presiden (KSP) memastikan pembangunan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 2B dilanjutkan hingga ke wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.
Menurut Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta, rencananya ruas tol itu akan mulai beroperasi pada 2024, setelah mendapat komitmen dari PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku badan usaha jalan tol.
Dikatakan oleh Febry, untuk bisa mencapai target tersebut, pemerintah akan membahas rekomendasi dari Kementerian ATR/BPN serta revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi.
Hal ini dilakukan agar penetapan lokasi dan dokumen perencanaan lainnya dapat segera diterbitkan.
Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 2B bakal dibangun meliputi ruas Marga Jaya-Tambun.
Jalan berkonstruksi layang yang dibangun di atas sungai Kalimalang di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang.
Dikutip dari beberapa sumber, Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda.
Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 98,97 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
