Matras News, Mojokerto – Pencarian mahasiswa semester 3 Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya memasuki hari ketujuh. Pencarian hari keeman, Jumat (16/9/2022) belum membuahkan hasil, meski sebelumnya Tim SAR Gabungan mendapatkan laporan terkait keberadaan korban.
Pada Hari Sabtu (17/9/2022) merupakan hari ketujuh atau hari terakhir pencarian korban, Raffi Dimas Baddar (20) yang hilang di Bukit Krapyak Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Jika tidak ada tanda-tanda, pencarian akan dihentikan.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Komandan Tim Basarnas Surabaya Octavino. Sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), pencarian orang hilang atau tenggelam dihentikan apabila sudah dilakukan selama tujuh hari namun belum membuahkan hasil.
“Di hari keempat, Rabu sekira pukul 17.30 WIB kemarin, ada yang mengambil gambar survival di sekitar Petilasan Brawijaya. Sehingga Tim SAR Gabungan fokus pencarian jejak korban di sekitar Petilasan Brawijaya. Namun hingga kemarin masih nihil,” ungkapnya.
Sabtu, lanjut Vino merupakan hari ketujuh atau hari terakhir pencarian korban asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Jika hari terakhir ini, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka pencarian akan dihentikan.
“Semua dilihat dari jejak terakhir, kalau seperti ini kita kesusahan. Tidak ada jejak terakhir. Pencarian sampai tujuh hari, iya (pencarian korban hilang ditutup). Tapi kalau ada tanda-tanda keberadaan korban, maka pencarian akan dibuka kembali,” jelasnya.
“Semua dilihat dari jejak terakhir, kalau seperti ini kita kesusahan. Tidak ada jejak terakhir. Pencarian sampai tujuh hari, iya (pencarian korban hilang ditutup). Tapi kalau ada tanda-tanda keberadaan korban, maka pencarian akan dibuka kembali,” jelasnya.
Sebelumnya menurut berbagai sumber, seorang pendaki bernama Raffi Dimas Baddar (20) dikabarkan hilang saat camping di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Korban terakhir terlihat pada, Minggu (11/9/2022) sekira pukul 05.00 WIB.