Matras News, Bekasi – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk program pelatihan dan pengiriman tenaga kerja muda ke luar negeri, khususnya Jepang.
Program ini difokuskan pada pemagangan (internship) dan peningkatan kompetensi, dengan syarat utama peserta telah memiliki kemampuan bahasa Jepang.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan bahwa langkah ini merupakan upaya meningkatkan daya saing generasi muda Bekasi di kancah internasional sekaligus mengurangi angka pengangguran.
“Ini kesempatan besar bagi warga Kota Bekasi yang ingin bekerja di luar negeri. Pemkot yang akan menanggung biayanya, termasuk pelatihan bahasa Jepang bagi yang memenuhi syarat,” ujarnya dalam Job Fair Kota Bekasi di Blu Plaza Mall pada, Rabu 21 Mei 2025.
Program ini terbuka bagi warga Bekasi yang telah mengikuti pelatihan bahasa Jepang atau memiliki sertifikasi kemampuan bahasa Jepang dasar. Pemkot akan membiayai pendaftaran dan proses seleksi bagi yang memenuhi kriteria.
“Bagi yang minat, jangan ragu daftar. Kami fasilitasi hingga bisa berangkat ke Jepang untuk belajar sekaligus bekerja,” tambah Tri Adhianto.
Menurutnya, program ini tidak hanya membuka akses kerja di level internasional, tetapi juga memberikan pengalaman dan keterampilan baru bagi peserta. Jepang dipilih sebagai tujuan utama karena tingginya permintaan tenaga kerja terampil di berbagai sektor, seperti manufaktur, perhotelan, dan teknologi.
Kegiatan yang difasilitasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi ini mencatat lebih dari 12.000 pendaftar dan diikuti oleh 40 perusahaan dari berbagai sektor. Selain lowongan lokal, banyak peserta yang tertarik dengan program pemagangan ke Jepang.
“Kami ingin pemuda Bekasi tidak hanya mengandalkan lapangan kerja di dalam negeri, tapi juga bisa bersaing secara global,” ujar Tri Adhianto.
Calon peserta harus melalui tahap seleksi, termasuk tes bahasa Jepang dan wawancara. Pemkot bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) terakreditasi dan perusahaan penempatan tenaga kerja luar negeri (PPTKIS) yang tersertifikasi.
Dengan kebijakan ini, Pemkot Bekasi berharap dapat mencetak tenaga kerja terampil yang mampu bersaing di pasar global, sekaligus menekan angka pengangguran yang masih menjadi tantangan di wilayah tersebut.