Matras News, Jakarta – Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih diproyeksikan mampu menyerap hingga 2 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Pembentukan Kopdes Merah Putih, Zulkifli Hasan, dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Kelembagaan Kopdes Merah Putih di Universitas Mandiri, Jakarta.
“Kopdes bukan sekadar bantuan, tapi infrastruktur ekonomi permanen yang akan memberdayakan desa,” tegas Zulkifli.
Kopdes Merah Putih dirancang sebagai pusat usaha mandiri dengan beragam unit bisnis, mulai dari simpan pinjam, toko sembako, apotek, logistik, hingga gudang. Dengan model ini, koperasi diharapkan menjadi lokomotif ekonomi baru yang menggerakkan perputaran uang di tingkat desa.
“Kami tidak ingin ini sekadar program sesaat. Kopdes harus mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya.
Agar operasional koperasi berjalan optimal, pemerintah menggandeng bank-bank Himbara (Bank Mandiri, BRI, dan BNI) untuk memberikan pelatihan manajemen, IT, hingga penyusunan proposal usaha kepada pengelola Kopdes.
“Modal saja tidak cukup, SDM yang kompeten yang menentukan keberhasilan,” ujar Zulkifli.
Pendanaan usaha Kopdes sepenuhnya berbasis pinjaman plafon, bukan APBN, sehingga diharapkan lebih transparan dan akuntabel.
Hingga Juni 2025, tercatat 80.000 Kopdes telah terbentuk, dengan 81,25% (65.000 koperasi) telah menyelesaikan proses legalisasi. Pemerintah menargetkan seluruh Kopdes memiliki legalitas lengkap sebelum akhir bulan ini.
“Legalitas penting agar mereka bisa bermitra dengan BUMN dan lembaga keuangan,” jelas Zulkifli.
Kehadiran Kopdes juga diharapkan memperpendek rantai pasok, sehingga harga barang lebih terjangkau dan bantuan pemerintah lebih tepat sasaran.
Puncak peluncuran nasional Kopdes Merah Putih rencananya digelar pada 28 Oktober 2025, sekaligus menandai pencapaian 80.000 koperasi aktif di seluruh Indonesia.
Dengan program ini, pemerintah optimistis pengangguran di desa berkurang sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal.