Matras News, Bekasi – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko PPN/Kepala Bappenas) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meresmikan operasional Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Gerakan Dapur Indonesia (Garuda) di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada, Senin 30 Juni 2025.

Dapur MBG ini dirancang untuk memproduksi hingga 4.000 porsi makanan bergizi per hari, yang akan didistribusikan kepada masyarakat rentan, terutama anak-anak, sebagai upaya penanganan stunting dan peningkatan kualitas gizi.
Dalam sambutannya, AHY menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk memperluas akses makanan bergizi.
“Dapur MBG ini bukan sekadar tempat memasak, tapi bagian dari gerakan nasional mengentaskan kelaparan dan kekurangan gizi. Dengan nutrisi yang baik, anak-anak kita akan tumbuh dengan daya tahan dan daya saing yang kuat,” tegas AHY.
Ia juga menyebut program ini sejalan dengan target pemerintah menurunkan angka stunting hingga di bawah 14% pada 2025, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat masyarakat.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan dukungan penuh terhadap kehadiran Dapur MBG sebagai bentuk pelayanan dasar bagi warga.
“Ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Kami di Pemkot Bekasi berkomitmen memastikan tidak ada lagi anak yang kekurangan gizi. Program ini juga memperkuat upaya kami dalam percepatan penurunan stunting,” ujar Tri Adhianto.
Ia menambahkan bahwa dapur ini akan dipantau secara berkala untuk memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran, terutama bagi keluarga prasejahtera dan balita yang membutuhkan.
Acara peresmian berlangsung meriah dengan kehadiran puluhan warga setempat. Selain seremoni, kegiatan juga diisi dengan demo memasak dan peninjauan langsung proses produksi di dapur MBG.
Makanan yang diproduksi diolah dengan standar gizi seimbang, mencakup protein, karbohidrat, sayuran, dan vitamin, serta dikemas higienis untuk distribusi ke titik-titik layanan sosial di Bekasi.
Keberhasilan Dapur MBG Garuda di Bekasi diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam menangani masalah gizi dan ketahanan pangan. Pemerintah Kota Bekasi juga berencana memperbanyak titik dapur serupa di wilayah dengan angka stunting tinggi.
“Kami ingin Bekasi menjadi contoh dalam penanganan gizi masyarakat. Kolaborasi seperti ini harus terus diperluas,” pungkas Tri Adhianto.
Dengan hadirnya Dapur MBG ini, diharapkan angka kekurangan gizi dan stunting di Bekasi dapat ditekan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup generasi penerus bangsa.