Matras News – Kerajinan talikur saat ini sedang digemari oleh kaum hawa, baik itu remaja ataupun wanita dewasa. Namun, tak semua orang dapat melakukan kerajinan tersebut, salah satu pelaku kerajinan tangan Talikur Motif Dayak yang di karyakan oleh Evi Budman,

Ibu rumah tangga berusia 39 tahun yang berlokasi di kelurahan menteng, kecamatan jekan raya kota palangkaraya, Kalimantan Tengah menekuni kerajinan talikur di mulai pada tahun 2014 silam, masih mendapatkan omset yang kecil dan hanya berskala hobby saja.
Baca Juga : Anugrah Desa Wisata Kebangkitan Parekraf Pascapandemi
Evi Budman mengatakan” Mudah-mudahan hasil karya ini bisa menjadi isprirasi dan dapat membangkitkan sektor ekonomi kreatif di masa pandemi untuk pelaku ekraf, “karena saya mengerjakannya santai tidak mengikuti target, karena kerajinan tangan ini saya buat sendiri dan hanya mendapat pesanan kerajinan tangan Talikur Motif Dayak hanya sebatas di kalangan kerabat saja, karena memang belum memasukkan hasil karya kerajinan talikur motif dayak saya ke market digital “ucapnya kepada Matrasnews.com.

Seperti di ketahui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat memberikan sambutan, secara daring Hulonthalo Art and Craft Festival 2021, di Graha Aziza Gorontalo, pada 30 Juni – 2 Juli 2021.
Acara ini dilakukan untuk membangkitkan sektor ekonomi kreatif di masa pandemi, mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing pelaku ekraf, sekaligus menciptakan peluang pasar bagi produk kreatif local, mengatakan transformasi digital merupakan salah satu kunci dalam menciptakan peluang pasar yang lebih luas, karena tidak hanya mampu menjangkau konsumen domestik saja, tetapi juga konsumen luar negeri.
Baca Juga : Menparekraf Dorong Peningkatan Kapasitas Keterampilan Pelaku Ekonomi Kreatif Cirebon
Data-data ini menunjukkan bagaimana UMKM-UMKM bisa kita dorong masuk ke pasar digital, agar mereka tumbuh berkembang menjadi usaha besar. Untuk itu kita perlu bergandengan tangan, karena ini adalah upaya kita bersama untuk membangkitkan ekonomi, serta agar kita bisa segera pulih dan bangkit dari pandemi COVID-19,” ujar Menparekraf.

Untuk mendukung masuknya para pelaku UMKM ke dalam ekosistem digital, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki beberapa program inkubasi dan fasilitasi, seperti Baparekraf Digital Enterpreneurship (BDE), Foodstartup Indonesia, serta Beli Kreatif Lokal, yang merupakan turunan dari program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.