MatrasNews, Malang – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan terobosan strategis pemerintah untuk membuka akses pendidikan yang merata dan inklusif, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih, kami memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto benar-benar dirasakan masyarakat. Kami ingin tahu dampak, tantangan, dan respons langsung di lapangan,” ujar Christina dalam kunjungan kerjanya ke SRMP Malang 16, Selasa (14/10/2025).
Dalam kunjungannya, Christina meninjau fasilitas sekolah dan berdialog dengan siswa. Dari 100 siswa di sekolah tersebut, banyak yang tidak mampu melanjutkan sekolah tanpa program ini. “Sekolah Rakyat memberi harapan dan mengubah hidup anak-anak Indonesia,” tegasnya.
Christina juga memotivasi siswa mengenai peluang karier di luar negeri secara legal melalui jalur pelindungan pekerja migran. Ia mencontohkan kebutuhan besar untuk guru taman kanak-kanak di Jerman. “Peluang itu terbuka lebar jika belajar sungguh-sungguh dan memiliki keterampilan yang sesuai,” ujarnya.
Komitmen KemenP2MI, lanjut Christina, adalah memperkuat pendidikan dan pelatihan untuk membuka akses kerja ke luar negeri yang aman, legal, dan bermartabat.
Dalam agenda kerja di Malang, Wamen Christina juga mengunjungi sekolah vokasi, Politeknik Pembangunan Pertanian, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, dan Universitas Brawijaya untuk membahas rencana Migran Center.
Ia menutup kunjungannya dengan menekankan bahwa pendidikan adalah kunci mobilitas sosial. “Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk membuka jalan bagi setiap anak Indonesia agar bisa belajar, bermimpi, dan berdaya,” pungkasnya.
Kata Kunci Utama untuk SEO: Sekolah Rakyat, Christina Aryani, Wamen P2MI, Pendidikan Inklusif, Prabowo Subianto, Pekerja Migran, Peluang Karier Luar Negeri, SRMP Malang.




