MatrasNews, Bekasi – Banyak warga mengeluhkan pesan WhatsApp yang mengaku sebagai petugas Dukcapil. Menanggapi hal ini, Kepala Disdukcapil Kota Bekasi, Dr. Taufiq Rachmat Hidayat, angkat bicara.
Taufiq menjelaskan bahwa saat ini sedang marak aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) sebagai bagian dari program pemerintah pusat menuju target 30% penduduk teraktivasi pada 2025. Namun, momentum ini dimanfaatkan oknum untuk melakukan phishing dan scamming.
“Kami tidak pernah menghubungi warga secara personal. Pelayanan Dukcapil bersifat responsif, bukan proaktif. Warga harus datang langsung ke petugas untuk aktivasi IKD, bukan sebaliknya,” tegas Taufiq kepada matrasnews.com pada Kamis 7 Agustus 2025.
Ia memastikan bahwa petugas Dukcapil tidak akan meminta data pribadi atau mengirim link aktivasi via WhatsApp. Prosedur resmi mengharuskan warga mengunduh aplikasi IKD dari app store, mengisi biodata, selfie, dan memindai QR code di kantor Dukcapil.
Taufiq mengimbau warga waspada dan abaikan pesan yang mengatasnamakan Dukcapil, laporkan atau block nomor mencurigakan, konfirmasi ke Dukcapil setempat jika ragu.
“Database nomor warga hanya ada setelah aktivasi IKD, jadi mustahil petugas menghubungi terlebih dahulu,” paparnya.




