Matras News – Dengan Menurunnya pandemi Covid-19, pendakian Gunung Merbabu telah dibuka sebanyak 100 persen. Kuota jalur Wekas dan Suwanting, Magelang; serta Tekelan, Kabupaten Semarang dibuka penuh mulai 1 Juli.
Sementara untuk jalur Selo, Boyolali masih diberlakukan 50 persen dari kuota, sedangkan Cunthel, Semarang belum dibuka.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMB) Junita Parjanti menjelaskan, “Jalur ini (Selo) memang menjadi favorit para pendaki. Pertimbangannya (kuota 50 persen), karena dibandingkan jalur-jalur lainnya, Selo mempunyai kapasitas pendaki paling banyak,” terang, Kamis (30/6).
Untuk Jalur pendakian Selo mencapai 578 orang per hari. Saat ini, BTNGMB masih melakukan perbaikan sistem pelayanan pendaki guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pendakian.
“Intensitas penanganan kecelakaan pendaki di jalur Selo cukup tinggi. Ada yang karena hipotermia, terkilir, dan penyakit bawaan, sedangkan jumlah petugas dan sarana prasarana evakuasi terbatas,” jelasnya.
Ia Menerangkan, “kondisi tersebut membuat BTNGMB menunda pembukaan jalur Selo dengan kuota penuh. “Terus terang kami memang masih perlu perbaikan pemenuhan sarana prasarana untuk evakuasi. Proses evakuasi di Selo kemarin itu tinggi. Saya berpesan agar para pendaki Gunung Merbabu mempersiapkan rencana pendakiannya dengan matang.
Junita mewanti-wanti pendaki membawa perlengkapan dan logistik yang memadai. Termasuk obat-obatan mengingat saat ini cuaca ekstrem. “Kemarin ada (pendaki) yang masuk rumah sakit dari (jalur) Selo, harus dievakuasi karena asam lambungnya naik,” terangnya.
(red)