Matras News – Konferensi Wilayah (konferwil) VII PWNU akan segera dilaksanakam dalam waktu dekat.

Penyataan ini sampaikan Jamil Difinubun selaku wakil ketua tanfidziyah PWNU Maluku dalam konferensi pers di Ambon, 20 September 2023.
Menurut Difinubun, berdasarkan arahan Wakil Rais Syuriyah (Drs. Usaman Bahta) kepada dirinya pada Agustus lalu, agar dapat mempersiapkan hai-hal teknis penyelenggaran konferensi wilayah.
Sebagai pengurus, tugas itu telah kami tindaklanjuti dengan bersilaturahmi dengan PCNU Maluku Tengah dan pimpinan pondok pesantren, diantaranya;
Mambaus Sholihin dan Darussalam An-Nasahr di Kecamatan Amahai Kota Masohi.
Sebelumnya dalam mempersiapkan penyelenggaran Konferwil VII, Rois Syuriyah dalam kapasitas sebagai pengarah, pembina serta pengawas keputusan-keputusan organisasi telah berkomunikasi dengan Pengurus Cabang (PCNU) se-Maluku, sehingga disepakati penyelengaraannya di Kabupaten Maluku Tengah.
Dari kesepakatan inilah yang menjadi pendasaran utama sehingga kami, bersama Wakil Rais ke Kota Masohi beberapa waktu lalu, tegas Difinubun.
Kunjungan kami diawali dengan bersilaturahmi dengan pengurus lengkap PCNU, Pengurus MWC, Pimpinan Badan, Lembaga dan Laznah NU, para Ulama,
Habaib serta Tokoh Masyarakat Maluku Tengah, yang selanjutnya menyatakan kesediaanya menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferwil VII.
Menurut Difinubun pengurus PCNU Maluku Tengah secara bulat menyambut baik pelaksanaan Konferwil PWNU Maluku, yang juga dirangkaikan dengan beberapa agenda organisasi.
Sebab disamping yang pertama kali agenda Provinsi yang dilaksanakan di Kabupaten, kegiatan ini memberikan kemaslahatan (dampak positif ) bagi warga Nahdliyyin dan masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah.
Terkait waktu pelaksanaan menurut Divinubun, kami masih menunggu persetujuan dari Pengurus Besar (PBNU) yang insya Allah akan diputuskan setalah selesai penyelenggaan agenda Nasional (Konbes dan Mubes) yang berlangsung pada tanggal 18 -20 september 2023.
Jadi prinsipnya PWNU Maluku siap melaksanakan konferwil VII sehingga menipis berbagai issu negatif yang melemahkan struktur konsolidasi organiasasi Nahdlatul Ulama di Maluku. (otto)