MATRASNEWS, JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 23 triliun hingga Agustus 2025, dengan kontribusi signifikan dari sektor otomotif, khususnya sepeda motor dan kendaraan listrik.
Pada periode tersebut, segmen pembiayaan sepeda motor menjadi penopang utama dengan kontribusi 40% (Rp 9,4 triliun), menggeser dominasi sebelumnya dari mobil yang kini menyumbang 32% (Rp 7,2 triliun).
Sementara itu, pembiayaan non-otomotif, yang didominasi oleh produk multiguna (SolusiDana), berkontribusi 28% (Rp 6,4 triliun) dan menunjukkan pertumbuhan positif.
Secara keseluruhan, sektor otomotif masih menjadi tulang punggung bisnis dengan porsi sekitar 72% dari total pembiayaan baru di semester I-2025.
Di tengah tantangan pelemahan pasar otomotif secara umum, Adira Finance mencatat pertumbuhan eksponensial pada segmen strategis. Pembiayaan untuk mobil listrik melonjak 149% menjadi Rp 676 miliar hingga November 2025.
Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyatakan bahwa industri otomotif mencatat penurunan signifikan sepanjang tahun ini, yang langsung berdampak karena 70% bisnis perseroan bergerak di sektor tersebut.
Untuk menjaga kualitas aset, perusahaan berhasil mempertahankan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) di level stabil 2,2% per Agustus 2025, yang turun menjadi 2% per Oktober 2025 angka yang masih berada di bawah rata-rata industri.
Strategi perusahaan difokuskan pada perluasan jaringan di luar Pulau Jawa, diversifikasi produk, serta percepatan transformasi digital melalui aplikasi adiraku.
Adira Finance juga terus mengoptimalkan potensi pasar kendaraan listrik dengan memperluas kerja sama dengan berbagai brand dan menawarkan program pembiayaan yang kompetitif.
Dengan kinerja yang solid dan strategi ekspansi ke wilayah berpotensi tinggi, Adira Finance memperkirakan total penyaluran pembiayaan baru hingga akhir 2025 akan berada pada kisaran low single digit.
Cek Berita lain di Google News







