MatrasNews, Tangerang – Indonesia Human Capital & Beyond Summit (IHCBS) 2025 resmi digelar pada 2-3 September di ICE BSD City, Tangerang. Sebagai event HR terbesar tahun ini, ajang ini dihadiri oleh 3.000 partisipan yang terdiri dari 1.500 peserta luring dan 1.500 daring.
Event yang diinisiasi oleh Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), GML, QuBisa, dan Kompas.com ini mengusung tema “Future-Ready Workforce: Strategies for Indonesia’s 8 Economic Transformation”. Tujuannya, memperkuat kualitas tenaga kerja Indonesia agar siap menghadapi transformasi ekonomi di masa mendatang.
Acara dibuka oleh President Director GML Performance Consulting, Suwardi Luis, dan CEO Kompas Gramedia, Lilik Oetama. Dalam sambutannya, Suwardi Luis menegaskan ketangguhan bangsa untuk membangun masa depan menuju Indonesia Emas 2045.
“Kehadiran kita hari ini mencerminkan bahwa kita tetap tangguh, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan,” ujarnya.
Executive Director GNIK, Dharma Syahputra, dalam sesi pembuka menyampaikan progress peta jalan (blueprint) menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pembangunan kompetensi sebagai kunci utama.
“Blueprint Indonesia Kompeten 2030 menyampaikan pesan jelas, ketika kita membangun kompetensi dan mengembangkan SDM secara optimal, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 akan tercapai,” papar Dharma.
Hari pertama summit menghadirkan pembicara kelas dunia, termasuk Menteri PANRB Dr. Rini Widyantini (via video), Professor Lynda Gratton dari London Business School, dan Riaz Shah dari Hult International Business School. Turut hadir para praktisi dari Pertamina International Shipping, PLN, dan akademisi seperti Rektor UMN Andrey Andoko.
Diskusi berfokus pada strategi pengembangan talenta yang siap masa depan, transformasi SDM di industri energi, serta kesiapan menghadapi ekonomi digital hijau. Najeela Shihab, CEO Kariermu Talentics, menekankan pentingnya kompetensi umum seperti analisis dan pemecahan masalah di samping kompetensi teknis.
Dari sisi pendidikan, Rektor UMN Andrey Andoko menyoroti perlunya sinergi kampus-industri dan pemanfaatan AI dalam pembelajaran untuk mencetak SDM yang unggul.
Rangkaian acara hari pertama ditutup dengan optimisme tinggi dan akan dilanjutkan pada hari kedua dengan menghadirkan para CEO terkemuka untuk berbagi wawasan strategis mereka.









