Matras News, Surabaya – SD Al Hikmah Surabaya merupakan sekolah yang mengutamakan kemandirian anak dalam bertindak dan berperilaku. Berbagai prestasi yang diraih baik nasional maupun internasional telah diraih dan menjadi referensi yang layak bagi konsumen pendidikan di kota Surabaya. Didirikan pada tahun 1991 dan memiliki identitas yang kuat pada kurikulum khas yang dikemas dalam kurikulum Islam seperti Alquran.
Dalam proses pembelajaran tidak semua materi dapat diserap atau diterima oleh peserta didik. Hal ini disebabkan kemampuan peserta didik untuk menerima, menyerap, dan mengolah informasi yang berbeda-beda. Keragaman kemampuan ini dapat menyebabkan munculnya kesulitan belajar pada peserta didik. Masalah ini perlu segera diselesaikan karena berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik dan prestasi akademik. Salah satu upaya yang dilakukan oleh wali kelas 1 SD Al Hikmah Surabaya untuk mengatasi kesulitan belajar adalah dengan membuat aturan kelas.
“Kelas yang kondusif dibutuhkan dalam pembelajaran agar ilmu yang diberikan oleh guru kepada peserta didik dapat diterima dengan baik, hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan aturan kelas” tutur Ustadzah Uti sebagai narasumber wawancara wali kelas
“Menerapkan aturan kelas dapat membantu siswa dalam membangun sikap disiplin dan tanggung jawab dalam belajar yang mana hal ini juga dapat menyelesaikan kesulitan belajar” tutur Ustadzah Uti
Menurut Ustadzah Uti untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dapat dilakukan dengan beberapa Langkah yaitu, yang pertama adalah dengan memetakan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh peserta didik, kedua merancang solusi atau treatment apa yang akan diberikan, ketiga tahap penerapan dalam pembelajaran dan evaluasi. Selain itu kesulitan belajar dapat diatasi dengan menciptakan perasaan menyenangkan dan antusiasme siswa. Hal ini harus dimulai dari guru dimana guru harus lebih peka dan responsive kepada setiap siswa.
Pada akhir kegiatan, ustadzah Uti memberikan pesan sebagai seorang wali kelas kepada para calon guru bahwasanya sebagai seorang guru harus memiliki niat dan tujuan yang jelas agar guru dapat menentukan ingin menghasilakan seorang peserta didik yang bagaimana, selain itu seorang guru juga harus bekerja dengan hati dan keikhlasan agar ilmu yang diberikan guru ataupun yang diterima peserta didik penuh dengan keberkahan. (*)
Oleh: Catur Kistiyantoro Mahasiswa Al Hikmah Teacher Institute