MATRASNEWS, JAKARTA – Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) periode 2009-2014, Ignasius Jonan, memenuhi panggilan untuk menghadiri pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (3/11/2025).
Jonan mengaku hanya memenuhi undangan dari Sekretaris Kabinet tanpa mengetahui agenda pertemuan tersebut. “Saya tidak tahu [agendanya], karena saya diundang oleh Seskab,” ujarnya singkat.
Meski Jonan enggan berkomentar spesifik mengenai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengonfirmasi bahwa polemik beban utang proyek Whoosh turut dibahas.
Pertemuan itu membahas opsi restrukturisasi serta meminta arahan lebih lanjut dari Presiden.
Pembahasan ini muncul di tengah catatan kerugian KCJB yang terus membesar. Data dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) menunjukkan, proyek ini telah merugi Rp 4,195 triliunsepanjang 2024. Kerugian berlanjut hingga semester I-2025, mencapai Rp 1,625 triliun.
Latar belakang Jonan dikenal relevan dengan isu ini. Saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan, ia dikenal sebagai pihak yang menentang pembangunan kereta cepat.
Penolakannya kala itu didasari oleh penolakan penggunaan dana APBN dan pemberian izin trase yang dinilai tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Cek Berita lain di Google News









