Matras News – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan.
Melalui Amartha Foundation (amartha.org) meluncurkan program Amartha STEAM Fellowship. Program ini merupakan program pemberian dana pendidikan dan pengembangan diri selama satu tahun untuk mahasiswa perempuan yang tengah menempuh semester empat ke atas di tingkat Strata Satu (S1) atau Diploma Empat (D4), di bidang studi Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM).
Amartha menjalin kerja sama dengan beberapa universitas ternama di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya (UB) untuk menjalankan program ini.
Program yang merupakan bagian dari Beasiswa Amartha Cendekia ini ditujukan untuk mendukung kesetaraan perempuan dengan memberikan akses pendidikan yang berkualitas dan mempersiapkan perempuan agar siap menjadi pemimpin di bidang yang sesuai dengan cita-citanya. Adapun program ini dilatarbelakangi minimnya partisipasi perempuan di bidang STEAM, berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional dan UNESCO (2021) di mana hanya ada 3 dari 10 peneliti yang merupakan perempuan.
Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha, menyampaikan “Amartha melihat perlunya mendorong partisipasi anak perempuan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, terutama dalam bidang sains, teknologi, matematika dan juga seni. Ketimpangan gender dalam akses pendidikan tinggi berpotensi menghambat terciptanya ide dan inovasi yang inklusif untuk menciptakan kesejahteraan dan masa depan yang lebih setara.
Melalui program beasiswa ini, penerima beasiswa tidak hanya akan menerima bantuan dana pendidikan, tapi juga akan dibekali program kepemimpinan dan pembekalan diri yang kami yakini dapat menciptakan generasi muda yang lebih berintegritas, memiliki semangat untuk berkontribusi pada kemanusiaan, serta berinisiatif untuk menciptakan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan”, ujarnya dalam acara Penganugerahan Beasiswa Amartha Cendekia yang digelar di Habitate Jakarta pada Rabu (6/9).
Program Amartha STEAM Fellowship dijalankan sebagai pilot project di tahun 2023 dengan menargetkan 40 mahasiswi yang dilakukan pada semester baru di tahun mendatang. Bagi mahasiswa yang mengikuti program Amartha STEAM Fellowship akan mendapatkan dana pendidikan dan bantuan biaya hidup sebesar total Rp 22 juta per tahun untuk setiap siswa selama program berlangsung.
Di samping itu, akan diberikan program pengembangan diri serta aktivitas menjalankan proyek secara berkelompok serta melakukan pengalaman magang untuk menjajaki kehidupan sebagai seorang profesional.
Sebagai informasi, tahun ini program Beasiswa Amartha Cendekia terus menjangkau lebih banyak pelajar di Indonesia. Tercatat sejak diluncurkan pada tahun 2022 lalu, telah terpilih 30 pelajar SMA/K dari total 1.224 pendaftar program beasiswa pada Batch 1 dan 150 pelajar dari 5.167 pendaftar pada Batch 2.
Nabella Yunita Sari, penerima Beasiswa Amartha Cendekia Batch 1 sekaligus mahasiswa jurusan Teknologi Sains Data di Universitas Airlangga, mengakui bahwa program beasiswa dari Amartha memberikan banyak pengalaman baru.
“Melalui program ini saya mendapatkan banyak ilmu serta kesempatan untuk memperluas pertemanan. Lewat Amartha Cendekia pula saya mendapatkan bimbingan khusus dalam merencanakan masa depan saya setelah lulus SMA. Alhamdulillah, saat ini saya sudah diterima di Universitas Airlangga jurusan teknologi sains data. Saya bersyukur atas kesempatan dan bimbingan dari Amartha sehingga bisa mengejar passion saya.” jelasnya.
Mahasiswa yang tertarik memperoleh beasiswa, dapat mendaftarkan diri dengan menyambangi Bagian Kemahasiswaan di kampus rekanan Amartha. Program Beasiswa ini akan diseleksi oleh pihak kampus berdasarkan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
“Program Beasiswa dan Fellowship Amartha didesain sesuai komitmen Amartha sebagai prosperity platform yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan merata, dan dalam hal ini kami percaya bahwa kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan dapat didorong melalui intervensi pendidikan yang berkualitas”, tutup Aria. (*)