Matrasnews.com, Jakarta – Dampak dari merger sangat di rasakan oleh salah seorang driver Ojek Online Gojek , ” Angga mengatakan perubahan dari merger Gojek dan Tokopedia sangat di rasakan sekali dari peningkatan pendapatan order yang masuk beberapa hari ini , dan peningkatan tarif order, sehingga sangat membantu sekali menambah pendapatan saya sehari-hari “, saat ditemui di bilangan Rawamangun Jakarta Timur , Senin (24/5).
Seperti yang di ketahui PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia resmi merger pada hari Senin (17/5), Merger Gojek-Tokopedia adalah sebuah perusahaan baru bernama GoTo. Kesepakatan didukung oleh investor besar termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Dua perusahaan berbasis teknologi terbesar di Indonesia, Gojek dan Tokopedia resmi merger. Merger Gojek dan Tokopedia menghasilkan perusahaan baru yakni GoTo. Nama GoTo ternyata memiliki makna yang dalam. GoTo bukan sekadar singkatan Gojek dan Tokopedia. GoTo juga berasal dari kata gotong-royong. “Merupakan semangat dibalik persatuan (merger) ini,” ungkap William Tanuwijaya CEO Tokopedia dalam akun media sosial Facebook.
GoTo Group juga akan menggabungkan e-niaga, sesuai permintaan, dan layanan keuangan, menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menampung tiga kasus penggunaan penting ini dalam satu ekosistem. Andre Soelistyo dari Gojek memimpin GoTo sebagai CEO Group, lalu Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. Adapun, Kevin Aluwi menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya tetap menjadi CEO Tokopedia.
“Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar Andre dalam keterangan resmi, Senin (17/5).
*Matrasnews.com