Matras News, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di lima wilayah ibu kota menjadi Rumah Sehat. Penjenamaan dilakukan untuk mengubah pola pikir warga tentang fasilitas kesehatan. Anies berharap dengan perubahan nama, masyarakat tak hanya mendatangi RS dalam kondisi sakit namun juga ketika sehat.
Ia mengatakan fasilitas kesehatan saat ini masih berorientasi pada penyembuhan saja. “Selama ini masih berorientasi kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, jadi kalau mau sembuh harus sakit dulu,” kata Anies dalam peresmian perubahan nama di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8).
Peresmian perubahan nama dilakukan secara simbolis di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Dalam sebuah foto, terlihat rumah sakit tersebut bersalin nama menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta.
Anies akan mengubah 31 rumah sakit milik pemerintah di Jakarta yang akan diubah namanya. Namun hal tersebut belum berlaku pada RS swasta yang ada di ibu kota. “Untuk perubahan nama (RS) yang lain itu (izin) ke Kementerian Kesehatan,” katanya.
Nantinya tugas rumah sakit di bawah Provinsi DKI Jakarta akan ditambah dari segi preventif. Fasilitas kesehatan harus bisa membantu warga mencegah penyakit sekaligus mempromosikan hidup sehat.
Adapun rumah sakit yang ada di Jakarta tengah bersiap menghadapi lonjakan Covid-19. Tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di RS wilayah Jakarta mencapai 22%. Sementara, keterisian ruang ICU untuk pasien Covid-19 sebesar 16%.
Angka ini masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60%. “Kapasitas cukup baik,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani dalam konferensi pers daring, Senin (1/8).
(her)