Matras News, Jakarta – Komunitas Pelestari Betawi (Kopi Babe) yang berada di Jalan Banjir Kanal Timur (BKT), Ujung Menteng Jakarta Timur menggelar kegiatan bertajuk Festival Budaya Gapura Muka pada 12-13 November 2022.
Gapura Muka adalah sebuah sejarah perjuangan KH. Noer Ali bersama pasukannya dalam menghadang penjajah pasukan Belanda yang ingin mengarah ke Batavia atau Jakarta pada waktu itu,
Kegiatan ini diselenggarakan tepat di wilayah Banjr Kanal Timur (BKT) Ujung Menteng, yang mana lokasi tersebut adalah perbatasan antara Jakarta timur dengan Bekasi.
Ketua Umum Komunitas Pelestari Budaya Betawi, Muhamad Toyib dengan nama akrab di sapa Bang Jampang menjelaskan, “dengan mengangkat event ini agar masyarakat tahu sejarah tentang Gapura Muka, jgn sampai melupakan sejarah tentang Gapura Muka perjuangan tokoh Bangsa KH. Noer Ali dan pasukannya bertempur melawan penjajah Belanda.
“Dengan digelarnya kegiatan ini, ia berharap kegiatan ini agar dapat di adakan setiap tahunnya. Selain dapat menghiburan masyarakat, dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sejarah kali tumpang ujung Menteng, “jelas Toyib kepada matrasnews.com.
Pagelaran Festival Budaya Gapura Muka didukung langsung oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama dua hari pada tanggal 12-13 November 2022. Menampilkan beragam seni budaya ciri khas Betawi antara lain, Gambang Kromong, Palang Pintu, Tari Betawi, Atraksi silat, Lenong Bodoran dan Ondel – ondel.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardana mengapresiasi pagelaran Festival Budaya Gapura Muka. Banyak nilai-nilai edukasi dalam perhelatan ini, salah satu atraksi silat yang di tunjukkan oleh anak-anak.
“Suatu yang luar biasa di era game ini ada anak-anak dengan senang bermain silat. Anak-anak harus keluar untuk melihat aktifitas budaya Betawi yang mereka belum ketahui. Harapan kedepan komunitas-komunitas budaya khususnya Betawi agar kompak dalam mengembangkan budaya Betawi, karena sebentar lagi Ibu Kota akan pindah, maka dari itu seluruh komunitas yang ada di Jakarta agar kompak untuk mengembangkan budaya Betawi, sebagai ciri dari sebuah wilayah, “ucap Iwan Henry Wardana selepas menutup kegiatan ini.

Seperti di ketahui Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur, Ketua Umum FBR, Tokoh masyarakat dan juga seluruh penggiat seni Betawi sampai para pesilat se-Jabodetabek.
(br)