Advertisement Section
Header AD Image
Kursus Jadi Peluang Menjanjikan Generasi Muda

Kursus Jadi Peluang Menjanjikan Generasi Muda

Matras News, Jakarta – Generasi muda memiliki kesempatan lebih besar untuk menekuni pekerjaan dan profesi di bidang yang mereka sukai. Salah satunya adalah di bidang makeup artist (MUA).

Profesi ini pun menawarkan peluang yang besar seiring dengan berkembangnya industri kosmetik dan teknik merias.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat).

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggelar Bincang Kursus “Sukses Jadi MUA Populer Gara-gara Kursus” pada Jumat (1/9).

Bincang Kursus tersebut menghadirkan Maulana Yusuf Al Muzaki dan Putri Citra Pratiwi, alumni kursus tata rias pengantin yang telah sukses menjadi MUA pengantin di daerahnya masing-masing.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dalam sambutannya mengatakan bahwa pendidikan vokasi bangga.

Memiliki lulusan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang berprofesi sebagai MUA sukses, andal, dan populer.

Ia pun menyebutkan bahwa profesi MUA dan pengusaha salon merupakan bidang profesi yang sangat digemari masyarakat, baik usia muda maupun usia lanjut.

Menurut Dirjen Kiki, berdasarkan data penerima bantuan Direktorat Kursus dan Pelatihan selama tahun 2022.

Bidang keterampilan Tata Kecantikan Rambut tercatat memiliki 2.586 peserta didik dan Tata Rias Pengantin tercatat memiliki 6.802 peserta didik.

“Dan tugas kami adalah memastikan mereka semua menjadi MUA dan pengusaha salon yang sukses juga andal.

Bisa bertahan dan bersaing mengikuti perkembangan teknologi serta tren global dengan tetap mempertahankan budaya luhur Indonesia,” tutur Dirjen Kiki.

Dirjen Kiki berharap cerita baik dari pendidikan vokasi khususnya kursus dan pelatihan dapat disebarluaskan untuk memotivasi masyarakat agar fokus mengembangkan potensi diri.

Pada kesempatan ini, Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, menyebutkan dalam pengantarnya,

“Anak muda sekarang punya peluang lebih besar untuk memiliki pekerjaan dan profesi di bidang yang mereka sukai.

Kami sangat gembira peminat kursus semakin besar, dan kursus tata rias kecantikan ini pun salah satunya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wartanto menjelaskan bahwa program-program Ditsuslat mendukung mereka untuk mengembangkan kompetensi.

Hal ini  penting untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM).

Dukungan dari industri semakin mendukung mereka untuk benar-benar menjadi lulusan yang kompeten dan profesional di bidangnya.

“MUA menjadi profesi yang laris manis karena setiap riasan tentu saja berbeda.

Riasan untuk pernikahan akan berbeda dengan karnaval maupun wisuda. Itulah mengapa banyak orang yang tertarik menggeluti bidang ini,” tambah Direktur Wartanto.

Tak Hanya Riasan, Tetapi Juga Kompetensi

Seperti yang disebutkan Direktur Wartanto, industri pun memiliki peran yang besar untuk pengembangan kompetensi siswa kursus bidang rias.

Salah satu industri yang bergabung dalam Bincang Kursus ini adalah PT Vitapharm (Viva Cosmetics).

Relation Manager PT Vitapharm (Viva Cosmetic), Indah Agustiawati, menyampaikan, “Siapa pun bisa menjadi MUA asal memiliki kompetensi di bidang rias.

Namun, yang ditekankan adalah wajib mengikuti uji kompetensi dan mengasah keterampilan, terlebih dunia rias pun berkembang sesuai dengan tren.

Kami dari Viva Cosmetics pun turut membantu perkembangan kursus MUA di berbagai LKP,” tuturnya.

Selain itu, sertifikat kompetensi pun dinilai mampu untuk meyakinkan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, R. A. Kanas Kosasih Koesoemadinata, Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Tata Rias Pengantin mengungkapkan,

“Sertifikasi kompetensi menjadi sangat penting bagi para lulusan kursus tata rias pengantin karena menunjang kepercayaan masyarakat.”

Pada acara Bincang Kursus tersebut, Putri Citra Pratiwi mengatakan bahwa praktik baik kursus MUA telah mengubah jalan hidupnya.

“Saat ini saya memiliki bisnis wedding dengan omzet hingga ratusan juta rupiah dalam satu bulan,” kata Putri yang awalnya hanya merupakan ibu rumah tangga biasa.

Berkat program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2019, ia mengasah minat dan bakat meriasnya di LKP Rifa Cimahi, Jawa Barat

Dengan mengambil bidang keterampilan tata rias pengantin. Ia adalah sosok from zero to hero karena keterbatasan dana yang ia miliki.

Namun berkat kompetensinya terus berkembang, kini ia sudah memiliki galeri yaitu Xavier Wedding.

Sementara itu, Maulana Yusuf Al Muzaki yang merupakan alumni LKP Andini, Jombang dalam program PKW tahun 2019 tidak hanya sukses menjadi MUA profesional di Jombang saja.

Maulana juga tercatat sebagai pemilik Maulana Makeup Wedding Gallery.

Prestasi Maulana juga terbilang gemilang. Ia pernah menjuarai kompetisi Makeup East Java mengalahkan peserta lain dari seluruh Jawa Timur.

Dan telah menjadi narasumber ahli MUA di berbagai kota di Indonesia. Ia memiliki 112 ribu pengikut di Instagram, 1,2 juta pengikut di TikTok, dan salah satu kontennya saat merias menembus 23 juta viewers.

Maulana dan Putri adalah dua di antara ribuan lulusan kursus tata rias pengantin yang telah menerapkan ilmu yang didapatkannya dari kursus dengan baik.

Dimulai dari kursus, Maulana dan Putri telah mengubah hidupnya, memanfaatkan kompetensinya menjadi MUA profesional yang memiliki daya saing yang mumpuni.

Contoh inilah yang ingin diperlihatkan dalam Bincang Kursus ini agar generasi muda Indonesia terinspirasi untuk tidak berhenti meningkatkan kemampuan dirinya. 

Semuanya bisa dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu kursus. (*/hr)

SANS Hotel Greaan Bekasi