Advertisement Section
Header AD Image
Pramuka Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib di Sekolah, Ini Penjelasannya

Pemprov DKI Jakarta Bangun Sekolah Negeri Berkonsep Net Zero

Matras News, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta bangun Sekolah Negeri dengan konsep Net Zero untuk pertama kalinya di Indonesia. Kegiatan ini menjadi kebanggan bagi warga Jakarta dan akan menjadi sebuah sejarah,

Empat Sekolah Negeri diresmikan dengan mengusung konsep green building & net zero emissions. Green Building Council of Indonesia menguji dan memberikan sertifikat Greenship NZH.

Dari empat Sekolah Net Zero yang menjadi pilot project adalah, SDN Duren Sawit 14 (Jaktim), SDN Grogol Selatan 09, SDN Ragunan 08 Pagi (Jaksel) dan SMAN 96 (Jakbar).

Sekolah Negeri berkonsep green building & net zero emissions hanya ada di sekolah swasta atau internasional, kan tetapi saat ini para siswa memiliki sekolah bertaraf Internasional serta tanpa pengeluaran (gratis).

Konsep Sekolah Net Zero telah dirancang oleh arsitek-arsitek ternama antara lain, Andra Matin, D-Associates Architect, & Djuharat Djuhara. Dengan desainnya bagus dan menarik.

Seperti di ketahui konsep Sekolah Net Zero memiliki bangunan yang hemat energi salah satunya memakai pendingin ruangan dan lampu hemat energi, serta banyak ventilasi udara sehingga sirkulasi udara lancar. Sebagian besar kebutuhan energinya dipasok dari sumber energi terbarukan. Emisi karbon yg dihasilkan sangat minim. Sampah dikelola agar dapat menghasilkan energi kembali.

Dikutif dari akun Instagram aniesbaswedan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menurunkan 304 Green House gas emission di tahun 2030, saat ini sudah 264. Selain kendaraan bermotor, bangunan menyumbang 394 emisi karbon global da mengkonsumsi 364 total energi global. Bila kita tidak mengoreksi bangunan, terutama di perkotaan, maka kualitas udara akan selalu bermasalah. Karenanya kita harus membangun dengan konsep green building dan dimulai dari sekolah-sekolah.

Pemprov DKI Jakarta terus merehabilitasi sekolah Negeri lainnya, menjadi gedung rendah emisi. Dengan target 20 sekolah Negeri berkonsep gedung rendah emisi pada 2023.

Kita ingin gedung-gedung sekolah menginspirasi, merangsang pikir dan imajinasi. Anak-anak akan belajar dari bangunan ini. Setiap sudut bangunan bisa jadi alat ajar guru.

Jakata harus setara dengan kota global di dunia & itu artinya sekolah-sekolah kita harus bisa mendidik anak-anak untuk berkompetisi dengan hasil-hasil pendidikan sekolah kota global lain.

Saat itu kita bilang fenomena di pendidikan adalah: siswanya abad 21, gurunya abad 20 dan gedung sekolahnya abad 19. Kini gedung sekolahnya telah jadi abad 21.

(her)