MATRASNEWS, LHOKSEUMAWE – PT Pertamina (Persero) untuk pertama kalinya menerapkan metode pengiriman sling load menggunakan helikopter guna mempercepat penyaluran Liquid Petroleum Gas (LPG) ke Kabupaten Bener Meriah, Aceh, yang akses daratnya terputus akibat bencana. Sebanyak 72 tabung Bright Gas 12 kg berhasil diangkut dengan metode menggantung barang menggunakan kabel khusus (sling), palet plastik, dan safety net.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, didampingi Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyaksikan langsung proses bersejarah ini dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Selasa (9/12). Langkah ini disebut sebagai kado ulang tahun Pertamina ke-68 dan wujud nyata komitmen mendukung masyarakat di tengah krisis.
“Kita telah menyerahkan bantuan ke 164 posko dan mendukung 111 dapur umum. Dengan energi yang tersalurkan, alat-alat berat bisa beroperasi untuk memperbaiki jalan terputus,” ujar Simon. Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada TNI, BNPB, Polri, serta seluruh jajaran Pertamina yang turun langsung di lapangan.
Simon menegaskan, operasi ini merupakan tindak lanjut Gerak Cepat atas arahan Presiden Parbowo Subianto dalam Rapat Terbatas di Banda Aceh, Minggu (7/12).
Mars Ega Legowo Putra menekankan bahwa kesuksesan operasi ini berkat kolaborasi erat dengan BNPB, TNI, Polri, dan unsur terkait. “Di lapangan, kami tidak bekerja sendiri. Ini murni gotong royong agar masyarakat segera merasakan manfaat,” katanya.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth, menjelaskan prosedur keselamatan yang ketat. Setiap tahap, mulai dari batas ketinggian terbang, panjang kabel sling, hingga susunan tabung LPG secara vertikal dengan valve menghadap atas di atas palet, telah dikoordinasikan dan dianalisis bersama BNPB serta HSE Pertamina.
“Total 72 tabung dikemas dalam tiga paket. Setiap paket 24 tabung untuk kebutuhan dapur umum, posko, dan warga terdampak,” jelas Roberth.
Helikopter Sikorsky S-61A lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, dan tiba satu jam kemudian di Bandara Malikussaleh. Heli langsung mengangkat paket pertama tanpa mendarat untuk mempercepat waktu tempuh menuju Bandara Rembele, Bener Meriah. Proses berlanjut tanpa jeda panjang untuk pengambilan paket kedua dan ketiga.
“Setiap menit sangat berarti bagi masyarakat yang menantikan bantuan energi,” tegas Roberth.
Sejak 3 Desember, Pertamina telah menggunakan berbagai moda udara seperti pesawat perintis dan Hercules untuk mendistribusikan BBM dan LPG. Namun, penggunaan helikopter dengan metode sling load merupakan yang pertama kali dilakukan.
“Kami akan lakukan segala cara, dengan berbagai moda udara, untuk membawa energi yang menghidupkan dapur umum dan membantu aktivitas dasar warga di tengah keterbatasan,” pungkas Roberth.
Cek Berita lain di Google News

https://demo.pojoksoft.com/kibaran/wp-content/uploads/2024/01/230313-ayla2-160x600-v2.jpg





