Matras News, Jakarta – Inovasi teknologi bertemu budaya lokal dalam ajang Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah 2025. Salah satu sorotan utama adalah Robot Ondel-Ondel ciptaan Moseriogadi Radithya, siswa kelas XII SMK Mitra Industri M2100.
Di acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini, siswa SMK tampil memukau lewat karya robotik dan teknologi AI yang mencerminkan kreativitas dan kesiapan vokasi menghadapi era industri 4.0.
Menggabungkan konsep service robot dengan sentuhan budaya Betawi, Mose menamai ciptaannya Jimyon Waiter Bot.
Robot ini tidak hanya mampu melayani di lingkungan seperti restoran atau bandara, tetapi juga tampil unik dengan desain yang terinspirasi dari ikon budaya ondel-ondel.
“Robot ini saya buat untuk menjawab tantangan sekolah, sekaligus bentuk kontribusi saya dalam pengembangan teknologi yang tetap menghargai budaya lokal,” ujar Mose pada, Rabu 30 April 2025.
Ia menambahkan, dukungan sekolah dalam mendorong kreativitas dan adaptasi dengan dunia industri sangat besar. Mose berharap robot karyanya bisa terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk berinovasi.
Tak kalah menarik, Wildan Hakim Anshori, juga dari SMK Mitra Industri M2100, memamerkan karya bertajuk AI Safety teknologi kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi apakah pekerja sudah memakai perlengkapan keselamatan kerja sebelum memulai tugasnya. Inovasi ini lahir dari kepeduliannya terhadap tingginya angka kecelakaan kerja di lapangan.
“Karya ini merupakan implementasi nyata dari AI yang solutif. Ke depan, saya ingin sistem ini dapat mengenali lebih banyak orang dalam satu waktu,” kata Wildan.
Dukungan guru turut memainkan peran penting. Perkasa Dwi Oktana, guru pembimbing, menegaskan bahwa pembelajaran di SMK kini benar-benar selaras dengan kebutuhan industri.
“Kami ingin para siswa menjadi pelaku di dunia industri, bukan hanya penonton. Pameran ini menjadi ajang penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memperkenalkan potensi mereka ke publik,” jelasnya.
Pameran yang dibuka langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat pada, Senin 28 April 2025, menjadi wadah apresiasi terhadap karya-karya vokasi yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tapi juga relevan secara budaya dan sosial.