Advertisement Section
Header AD Image
Menparekraf, Melakukan Visitasi ke Desa Wisata Burai

Unggulkan Ekowisata, Desa Wisata Burai Masuk 50 Besar ADWI 2021

Matras News – Desa Wisata Burai yang terletak di kecamatan Tanjung Batu, kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, memiliki beragam daya tarik wisata yang dapat memikat wisatawan. Salah satu daya tarik utama adalah ekowisata Warna Burai.

Di desa wisata ini wisatawan dapat menikmati pemandangan warna-warni rumah warga juga gazebo yang tersebar di segala penjuru desa. Dermaga di desa wisata ini juga dicat dengan warna beragam sehingga menjadi tempat berswafoto paling artistik.

Deretan keunggulan ini kemudian mengantarkan Desa Wisata Burai masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Belum lama ini, Desa Wisata ini juga meraih juara II dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020, sebagai ekowisata terpopuler.

“Desa Wisata ini saya nyatakan sebagai 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Mudah-mudahan desa wisata ini terus berkembang dan menjadi saluran membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat melakukan visitasi ke Desa Wisata ini, Kamis (30/9/2021).

Selain keunggulan ekowisata, Desa Wisata ini juga memiliki panorama keindahan sungai yang mengelilingi desa. Masyarakat setempat dengan inovasi mengembangan wisata bahari seperti naik kapal wisata atau naik kapal ketek. Menparekraf berkesempatan menyusuri sungai menggunakan kapal wisata sambil menyapa para masyarakat setempat.

Dari sisi ekonomi kreatif, Desa Wisata ini mempunya produk unggulan khas, seperti kain songket burai yang dapat dijadikan pakaian ataupun tas. Lalu, ada anyaman purun, kerajinan tangan ibu-ibu Desa Wisata Burai yang terbuat dari olahan rumput yang bernama purun. Kemudian diolah menjadi pernak-pernik, sendal, dan juga tas.

Baca Juga : Menparekraf Dukung KEK Likupang Sebagai Regenerative Tourism Area

Kulinernya sendiri tidak diragukan lagi kelezatannya. Rata-rata olahan kuliner di desa ini berbahan dasar ikan gabus yang berasal dari sungai. Ikan tersebut kemudian diolah menjadi kemplang, tekwan, pempek, model, dan pindang.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf memberikan satu kapal wisata kepada pihak Desa Wisata Burai untuk menunjang permintaan wisatawan untuk wisata air. Kapal baru ini akan dihadirkan dalam tiga bulan ke depan.

“Alhamdulillah sudah kita komit untuk dalam tiga bulan kita hadirkan di Desa Wisata ini dan saya melihat tadi peluang kerja sama dengan Dulux dan Propan agar warna-warna yang menjadi ciri khas Burai ini tetap terjaga,” ujarnya.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengatakan Desa Wisata Burai merupakan kebanggaan Sumatra Selatan. Oleh karena itu, potensi ini harus terus kita kembangkan agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Mudah-mudahan desa ini bisa lebih dikenal lagi. Dan tentu pengembangan ini akan menjadi perhatian semua pihak,” kata Herman Deru.