Universitas Paramadina Resmikan Kampus Baru, Warisan Intelektual Cak Nur Kini Punya Rumah

oleh -
oleh
Universitas Paramadina Resmikan Kampus Baru Warisan Intelektual Cak Nur Kini Punya Rumah
banner 468x60

MatrasNews, Jakarta – Setelah puluhan tahun berpindah-pindah, idealisme keislaman, keindonesiaan, dan kemoderanan yang ditanamkan oleh Nurcholish Madjid (Cak Nur) sejak berdirinya Universitas Paramadina akhirnya memiliki rumah sendiri. Kampus baru tersebut diresmikan di Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (27/8/2025).

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Paramadina, Jusuf Kalla (JK), menegaskan pentingnya menjaga warisan intelektualisme dan kecendekiawanan yang menjadi fondasi Paramadina. Hal ini merupakan semangat yang terus relevan dan dapat diterima oleh semua kalangan.

Kampus seluas 22.000 m² yang mengusung konsep Green Campus ini terdiri dari tiga gedung utama: Gedung Nurcholish Madjid (8 lantai), Gedung T.P. Rachmat (3 lantai), dan Gedung H.M. Jusuf Kalla (3 lantai), dengan daya tampung hingga 10.000 mahasiswa.

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, menyebut peresmian ini sebagai hasil perjuangan panjang dan bentuk syukur atas dukungan seluruh pihak, terutama para donor. Turut hadir dalam acara tersebut istri Cak Nur, Omi Komariah Madjid, serta mantan Rektor Anies Baswedan.

Anies, mewakili tokoh Paramadina, menyatakan bahwa kampus ini adalah wujud regenerasi. “Cak Nur membuka jalan dengan gagasan besar, yang kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya dengan membangun institusi pendidikan untuk melahirkan pemimpin yang beretika,” ujarnya.

Komitmen Paramadina dalam membangun pendidikan yang unggul dan berintegritas, termasuk dengan mewajibkan kuliah anti-korupsi, menjadi alasan utama bagi para donor seperti Djarum Foundation, Astra International, dan Triputra Group untuk turut mendukung terwujudnya kampus ini.

Sebagai bentuk penghargaan, auditorium utama dinamai Aula Firmanzah untuk mengenang dedikasi mantan Rektor Prof. Firmanzah, sedangkan gedung perpustakaan dinamai Perpustakaan Utomo Dananjaya untuk menghormati sahabat pendiri Paramadina.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, dalam sambutan virtualnya berharap kampus baru ini menjadi pusat pemikiran kritis dan inovasi bagi kemajuan bangsa.

No More Posts Available.

No more pages to load.