Advertisement Section
Header AD Image
air terjun cileat

Air Terjun Sejuta Tetesan Rinai Oksigen Untuk Terapi

Matrasnews.com , Subang – Bagi para pelancong yang suka petualangan, Subang mungkin bisa jadi destinasi wisata yang tepat. Ini karena di kota nanas tersebut terdapat Curug Cileat. Objek wisata ini merupakan air terjun tertinggi di Subang. Lokasinya berada di tengah hutan di pegunungan, sehingga sangat cocok bagi mereka yang menyukai kegiatan hiking.

Tiket Masuk Curug Cileat
Untuk masuk ke kawasan wisata alam air terjun, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk dengan harga terjangkau. Tiket ini sudah termasuk biaya untuk mengunjungi Curug Cileat dan air terjun lain yang berada di dalam kawasan tersebut.

Seperti halnya objek wisata air terjun pada umumnya, Curug ini pun terbuka untuk umum setiap hari selama 24 jam.

Curug Cileat adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh kabupaten Subang. Air terjun ini berada di kawasan Gunung Canggah, mengalir di dinding tebing yang dikelilingi hutan.

Belum banyak orang tahu bahwa curug ini merupakan air terjun tertinggi di Subang. Meskipun begitu, sejak dulu curug ini sudah populer sebagai destinasi wisata bagi masyarakat Subang. Akses ke lokasinya yang menantang jadi daya tarik tersendiri bagi para penyuka hiking.

Sebelum berangkat, perlu diketahui bahwa jalur perjalanan menuju Curug Cileat tidak terlalu cocok untuk pemula. Air terjun ini berada di tengah hutan, sehingga jalan yang harus dilalui pun tidak bisa dikatakan mudah.

Wisatawan akan melewati jalan tanah yang sempit dengan kontur yang beragam. Rute pertama melalui gunung jadi rute yang paling aman. Rute ini memiliki jalan setapak yang jelas dan kontur yang cukup bersahabat.

Rute kedua yaitu rute persawahan yang biasa digunakan oleh warga setempat untuk bertani. Jalur jalan setapak di rute ini tidak begitu jelas, sehingga pemandu lokal akan sangat dibutuhkan. Namun, rute ini memang mengantarkan wisatawan lebih cepat ke lokasi curug dibandingkan rute pertama.

Waktu tempuh yang dibutuhkan hingga mencapai lokasi curug adalah sekitar 2 jam berjalan kaki. Wisatawan akan dimanjakan oleh lukisan hamparan terasering sawah dan hijaunya hutan yang masih asri.

Selama perjalanan, terdapat sejumlah warung dan mushola yang bisa ditemui. Tempat-tempat ini sekaligus menjadi pos peristirahatan bagi pengunjung yang kelelahan. Di beberapa titik juga terdapat aliran sungai dan sumber mata air pegunungan yang bisa melegakan dahaga

Terdapat dua curug yang bisa dilihat sebelum tiba di Curug Cileat. Curug tersebut adalah Curug Citorok, Curug Cimuncang, dan Curug Cimuncang Pasir. Kawasan sekitarnya seringkali menjadi lokasi perkemahan bagi pelancong yang ingin bermalam.

Ketiganya memang tidak setinggi Curug Cileat, namun tidak ada salahnya berhenti sejenak untuk mengapresiasi keindahannya. Baik Curug Citorok, Curug Cimuncang, maupun Cimuncang Pasir merupakan curug ramping yang mengalir di dinding tebing. Ketinggiannya bervariasi hingga mencapai 70 meter.

Wisatawan yang tiba di lokasi Curug akan disambut dengan pemandangan air terjun dengan ketinggian yang menakjubkan. Panorama sekitar air terjun merupakan perpaduan antara lanskap tebing setinggi lebih dari 100 meter dengan air terjun berarus kencang.

Selain itu, terdapat papan bertuliskan “A(t)STRONAUT” . Astronaut adalah singkatan kreatif dari “Air terjun Sejuta Tetesan Rinai dan Oksigen Natural Untuk Terapi”. Masyarakat setempat percaya bahwa mandi di bawah aliran air terjun ini dapat menjadi semacam terapi yang mendatangkan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Air terjun meluncur dari ketinggian sekitar 100 meter. Ketinggian tersebut cukup menciptakan tempias air dengan jangkauan yang luas. Wisatawan bisa merasakan kesejukan airnya dari jarak yang jauh sekalipun.

Terdapat sejumlah air terjun di kawasan ini. Tak jauh dari air terjun utama, terdapat curug kecil yang disebut Curug Anak Cileat. Di bawahnya terdapat aliran sungai yang didominasi dengan bebatuan besar berwarna hitam. Pengunjung diperbolehkan bermain air atau berendam di sini.

(*) matrasnews.com