APBN 2025 Tunjukkan Ketahanan, Defisit Terkendali Hingga Triwulan III

oleh -
oleh
Screenshot 20251016
banner 468x60

MatrasNews, Jakarta – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir September 2025 menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah ketidakpastian global.

Defisit anggaran tercatat sebesar Rp371,5 triliun atau setara 1,56% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih rendah dari proyeksi defisit tahunan sebesar 2,78% PDB.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan capaian ini membuktikan APBN tetap adaptif dan kredibel. “APBN terus menjaga keseimbangan antara dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan keberlanjutan fiskal jangka menengah,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/10/2025).

Secara akumulatif, realisasi pendapatan negara hingga triwulan ketiga 2025 mencapai Rp1.863,3 triliun, atau setara 65% dari target dalam outlook.

Meski telah menembus dua pertiga target, angka ini secara nominal tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Purbaya menjelaskan, pelemahan kinerja penerimaan negara terutama dipicu oleh turunnya harga komoditas global, yang berdampak pada sektor migas dan pertambangan. “Penurunan harga batu bara dan sawit berdampak pada PPh Badan dan PPN dalam negeri. Namun, sektor manufaktur dan jasa masih memberi kontribusi positif,” paparnya.

Di sisi lain, realisasi belanja negara mencapai Rp2.234,8 triliun (63,4% dari outlook). Belanja pemerintah pusat tumbuh moderat, sementara realisasi transfer ke daerah dan dana desa telah mencapai Rp648,4 triliun (74,6% dari pagu).

Menkeu menekankan bahwa efektivitas belanja negara tetap terjaga berkat pelaksanaan program prioritas, penyaluran bantuan sosial, serta percepatan belanja modal infrastruktur. “Belanja diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat pondasi pertumbuhan ekonomi ke depan,” tutup Purbaya.

No More Posts Available.

No more pages to load.