Advertisement Section
Header AD Image

Kemendag Apresiasi UKM Binaan Export Center Surabaya

Matras News – Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan mengapreasiasi kegigihan dua pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) binaan Export Center Surabaya (ECS) yang berhasil melakukan ekspor, khususnya di tengah berbagai tantangan perdagangan global yang dihadapi saat ini. Apresiasi ditunjukkan melalui penyerahan sertifikat yang dilaksanakan di sela kegiatan Sosialisasi Kebijakan Ekspor dan Informasi Peluang Ekspor dalam Mendorong Peningkatan Ekspor Nasional yang diinisiasi ECS pada Rabu (18/5) di Denpasar, Bali.

Kedua pelaku usaha yang berhasil melakukan ekspor yaitu UD Omaku asal Blitar dan PT Madame Export Indonesia asal Tuban. UD Omaku mengekspor produk makanan ringan popcorn ke Taiwan senilai USD 5.800. Sedangkan PT Madame Export Indonesia mengekspor dua jenis produk, yakni media tanam yang dibuat dari sabut kelapa (cocopeat) dan vanili, masing-masing ke Australia dan Taiwan dengan nilai berturut-turut sebesar USD 7.463 dan USD 17.000.

“Kami sangat mengapresiasi Tim ECS yang aktif melakukan pendampingan sehingga mampu melaksanakan ekspor secara mandiri. Dengan semangat yang konsisten dan kolaborasi dengan berbagai pihak, ECS dapat menjembatani UKM di wilayah kerjanya hingga mampu menggarap pasar global,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah.

Penyerahan sertifikat apresiasi dilakukan Sekretaris Ditjen PEN, Ganef Judawati; dan didampingi Ketua Umum KADIN Jawa Timur, Adik Dwi Putranto; serta Ketua Umum KADIN Bali, I Made Ariandi.

Pada sambutannya, Ganef menjelaskan tentang strategi pengembangan ekspor dan berbagai fasilitasi serta dukungan Kemendag dalam mengembangkan kapasitas pelaku usaha dan meningkatkan daya saing ekspor nasional, termasuk melalui layanan ECS.

“Kemendag akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong UKM Indonesia dapat berpartisipasi pada rantai nilai global. Keberhasilan dua pelaku ekspor Jawa Timur ini dalam membuka pasar ekspor harus kita apresiasi. Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi pelaku UKM di wilayah Bali, Jawa Timur, serta seluruh Indonesia,” tutur Ganef.

Ganef menjelaskan, Export Center adalah one stop service untuk kegiatan ekspor. Pelaku ekspor dapat melakukan konsultasi dan pendampingan ekspor, layanan promosi dagang, dan penjajakan bisnis (business matching).

Sementara itu, kegiatan Sosialisasi Kebijakan Ekspor dan Informasi Peluang Ekspor dalam Mendorong Peningkatan Ekspor Nasional bertajuk ‘Bali Bangkit, Recover Together, Recover Stronger’. Kegiatan ini dibuka secara resmi Sekretaris Ditjen PEN dan dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Ketua Umum KADIN Jawa Timur Adik Dwi Putranto, Ketua Umum KADIN Bali I Made Ariandi, perwakilan KADIN Kota Denpasar, dan pengelola Export Center Surabaya. Forum diikuti sekitar 50 pelaku usaha secara luring dan 26 peserta secara daring.

Kegiatan sosialisasi juga menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta; Wakil Ketua Umum Bidang Logistik dan Forwarder Provinsi Bali, AA Bagus Bayu Joni Saputra; serta Tenaga Teknis Bidang Akses Pembiayaan dan Prosedur Ekspor, Hindra Soeparjanto.

Ketua Umum KADIN Bali I Made Ariandi menyampaikan dukungannya terhadap berbagai upaya memajukan produk lokal Bali. “KADIN akan selalu mendukung peningkatan produk dan karya lokal demi kemajuan perekonomian Indonesia. KADIN Provinsi Bali siap bersinergi dengan Kementerian Perdagangan dan dinas yang membidangi perdagangan dalam memajukan produk UKM Bali ke pasar yang lebih luas lagi,” ujarnya.

(her/red)