Matras News – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, meluncurkan program Pembelajaran Berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (PembaTIK) dan Kihajar (Kita Harus Belajar) tahun 2023. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini merupakan wadah bagi para guru dan siswa di Indonesia untuk mengeksplorasi dan saling berbagi kemampuan di bidang TIK.
“Kemendikbduristek mengundang kembali para pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia untuk mengikuti program PembaTIK dan Kihajar STEM 2023,” seru Mendikbduristek dalam pembukaan yang berlangsung secara daring, Kamis (8/6/2023).
Mendikbudristek mengatakan bahwa program PembaTIK dan Kihajar merupakan salah satu program unggulan yakni transformasi digital dari gerakan Merdeka Belajar. Kegiatan ini juga menjadi pemacu bagi guru dan siswa untuk memaksimalkan penggunaan platform teknologi Kemendikbudristek dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
“Transformasi digital merupakan kunci untuk memajukan sistem pendidikan Indonesia. Guru-guru dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik dan lebih bermakna. Begitupun para pelajar yang harus siap menghadapi perkembangan zaman dan menjadi inovator di masa depan,” ujar Mendikbudristek.
Pendaftar Kihajar STEM pada 2022 sebanyak 9.585 tim dan berasal dari 2.386 sekolah. Dari 2.386 sekolah yang mendaftar Kihajar STEM 2022, 60 persen sekolah di antaranya telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Pada tahun 2023, pendaftaran Kihajar STEM dapat dilakukan melalui laman https://kihajar.kemdikbud.go.id dan Mobile Apps Kihajar STEM yang dapat diunduh di PlayStore. Sementara, untuk pendaftaran PembaTIK dapat dilakukan melalui laman https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/pembatik.
Mengakhiri sambutannya, Mendikbudristek menyampaikan bahwa PembaTIK dan Kihajar menjadi bagian dari upaya dalam mengakselerasi transformasi digital untuk kemajuan pendidikan Indonesia. “Saya berharap pendaftar PembaTIK dan Kihajar tahun ini dapat meningkat dari tahun lalu. Saya tunggu partisipasi Bapak/Ibu pendidik serta adik-adik peserta didik di Indonesia untuk mengikuti PembaTIK dan Kihajar 2023, juga dalam gerakan bersama untuk mewujudkan Merdeka Belajar,” pesan Menteri Nadiem.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbduristek, Suharti, menyampaikan bahwa PembaTIK dan Kihajar STEM 2023 adalah bagian dari upaya Kemendikburistek dalam memberikan wadah bagi para pendidik dan peserta didik untuk saling belajar, bertemu, saling kenal, saling berbagi dan membangun komunitas untuk mewujudkan Merdeka Belajar. Peserta terbaik dari penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM akan menjadi duta dan mitra Kemendikbduristek dalam membangun dan memelihara ekosistem digital pendidikan.
“Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya mengajak Bapak/Ibu pendidik untuk aktif mengikuti rangkaian PembaTIK, juga kepada para siswa untuk mengikuti Kihajar STEM 2023 sebagai kesempatan untuk belajar hal baru, berbagi, dan mendapatkan pengalaman menarik,” tutur Suharti.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa PembaTIK 2023 adalah ruang belajar bersama untuk meningkatkan kemampuan TIK bagi para guru. Potensi ini harus diakumulasikan supaya menjadi kekuatan besar dalam menciptakan perubahan bagi dunia pendidikan.
“Peserta terbaik dari gelaran PembaTIK ini akan terpilih sebagai Duta Teknologi yang bertugas sebagai inspirator praktik baik dalam pemanfaatan teknologi yang dikembangkan Kemendikbudristek,” tutur Nunuk Suryani.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin), Kemendikbudristek, M. Hasan Chabibie, menyampaikan peningkatan kompetensi TIK guru mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri dari empat level, yakni level literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi dan berkolaborasi. PembaTIK telah diselenggarakan sejak 2017 dan 2022, dan diikuti oleh lebih dari 29 ribu pendidik dari berbagai jenjang di seluruh wilayah Indonesia.
Pada level berbagi dan berkolaborasi, peserta terbaik dari setiap provinsi akan dikukuhkan sebagai Duta Teknologi yang akan menjadi inspirator praktik baik dalam pemanfaatan platform teknologi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di provinsi masing-masing. (*)