MatrasNews, Jakarta – Penyanyi legendaris Nia Daniaty kembali membuktikan bahwa kualitasnya tak pernah pudar lewat penampilan memukau dalam acara Intimate Dinner with Nia Daniaty di Ballroom Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta Pusat pada, Jumat 25 Juli 2025.
Bersama deretan musisi lawas seperti Andre Hehanusa, Obbie Messakh, dan Mus Mujiono, Nia menghadirkan nuansa nostalgia lewat lagu-lagu pop dan jazz ikonik era 80-90an, mengobati kerinduan ratusan penonton yang hadir.
Acara yang mengusung konsep santap malam akrab ini sukses menciptakan atmosfer hangat. Para penonton larut dalam alunan lagu-lagu legendaris seperti “Gelas-Gelas Kaca”, sambil bernostalgia dengan masa kejayaan musik Indonesia.
Di sela penampilannya, Nia Daniaty menyampaikan rasa syukurnya kepada para penggemar yang setia mendukungnya puluhan tahun.
“Ini adalah sebuah janji yang terwujud. Saya ingin sekali bisa berbagi momen sehangat ini dengan Anda semua, para pendukung setia saya. Setelah sekian lama, kembali merasakan energi dari dekat seperti ini, rasanya luar biasa. Musik saya ada karena Anda,” ucapnya.
Nia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sesama musisi senior. “Mereka bukan hanya rekan kerja, tapi juga keluarga yang bersama-sama menciptakan harmoni,” tambahnya.
Sementara, Gandhi S, General Manager Golden Boutique Hotel Kemayoran, menyoroti fenomena nostalgia yang kuat dalam acara ini. “Malam ini kita melihat bagaimana kekuatan musik klasik dan legenda seperti Nia Daniaty masih sangat relevan,” ujarnya.
Menurut Gandhi, konsep intimate dinner menjadi formula tepat untuk menghadirkan pengalaman lebih personal antara musisi dan penonton.
“Di era serba cepat ini, kadang kita rindu akan sentuhan personal. Acara ini memberikannya bukan hanya tentang musik, tapi juga koneksi emosional dan penghargaan akan karya abadi,” paparnya.
Gandhi meyakini format semacam ini adalah masa depan bagi musisi senior untuk tetap eksis sekaligus menjaga kedekatan dengan basis penggemar setia, terangnya.
Sementara, Dewi (45) penggemar setia Nia Daniaty mengatakan, konser ini bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan bukti bahwa karya Nia Daniaty dan rekan-rekannya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia.
Seperti pepatah “tua-tua keladi, makin tua makin jadi”, Nia Daniaty terus menunjukkan bahwa kematangan dan kualitasnya justru semakin bersinar seiring waktu pungkasnya.




