Sarjana Akuntansi Rela Terjun ke Selokan demi Dapatkan Pekerjaan sebagai PPSU

oleh -
Sarjana Akuntansi Rela Terjun ke Selokan demi Dapatkan Pekerjaan sebagai PPSU
banner 468x60

MatrasNews, Jakarta – Musoratun (29), sarjana akuntansi dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta, menjadi salah satu dari ratusan pelamar yang mendaftar sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye di Ibu Kota. Di hari uji praktik, ia tanpa ragu mencemplungkan diri ke dalam selokan penuh lumpur dan sampah.

Bukan karena tidak merasa jijik, tapi ia sadar betul bahwa ada harga hidup yang harus dibayar—dan itu tidak murah. “Sebelumnya saya ibu rumah tangga, ngurus-ngurus rumah. Daftar PPSU harapannya untuk kemajuan ekonomi keluarga,” ujar Musoratun.

Sekretaris Lurah Serdang, M Imron Sumadi, mengungkapkan bahwa dari 127 pelamar, tujuh di antaranya merupakan lulusan Strata-1 (S1). “Ada yang dari akuntansi, hukum, bahkan manajemen. Ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan kerja saat ini,” kata Imron.

Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang berlaku, gaji PPSU disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta, yakni sekitar Rp5,3 juta per bulan. Meski terlihat kecil bagi sebagian orang, angka tersebut menjadi harapan bagi banyak keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Musoratun mengaku sempat melamar kerja di berbagai perusahaan sesuai bidang studinya, namun belum berhasil. “Saya sudah coba ke beberapa tempat, tapi selalu ada persyaratan pengalaman yang tidak saya penuhi. Akhirnya, saya memutuskan untuk daftar PPSU karena peluangnya lebih terbuka,” tuturnya.

Kisah Musoratun bukanlah hal aneh di tengah tingginya angka pengangguran di Indonesia, khususnya di kalangan sarjana. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024 menunjukkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk lulusan diploma dan universitas masih berada di angka 6,5%.

Meski bekerja sebagai PPSU jauh dari latar belakang pendidikannya, Musoratun tetap bersemangat. “Yang penting halal dan bisa menafkahi keluarga. Kerja apa pun asal tidak melanggar hukum, saya jalani,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus membuka lowongan PPSU setiap tahunnya untuk menjaga kebersihan kota.

Namun, fenomena sarjana yang melamar posisi ini menunjukkan bahwa masalah ketenagakerjaan masih perlu perhatian serius dari berbagai pihak.

No More Posts Available.

No more pages to load.