Advertisement Section
Header AD Image
WhatsApp Image 2022 02 06 at 00.25.40

5 Tahun Menekuni Merawat Saluran Irigasi di Perbukitan Gunung Slamet

Matrasnews.com – Dalam lima tahun terakhir ini, Kusnanto (60) dan Agus Salimin (48) tekun merawat saluran irigasi di perbukitan Gunung Slamet, Jawa Tengah.

Kadang mereka bertaruh nyawa saat membersihkan irigasi yang menembus terowongan gelap sepanjang 550 meter. Hal itu mereka lakukan agar petani di sejumlah desa mendapat air.

Berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, terowongan air Tirtapala tampak sebagian dari pelataran parkir wisatawan Curug Gomblang.

Aliran airnya yang berasal dari hulu Sungai Logawa cukup deras. Terowongan ini berkelok-kelok mengikuti kontur tebing perbukitan kaki Gunung Slamet.

Hari itu, Jumat (28/1/2022), Kusnanto dan Agus menyusuri terowongan air yang lebarnya hanya sekitar 80 sentimeter dan tinggi 160 sentimeter itu.

Mereka hanya berbekal senter yang dipasang di kepala. ”Dalam seminggu dua atau lima kali masuk ke terowongan untuk membersihkan jalur, mengambil batu yang jatuh, atau membersihkan semak belukar yang tumbuh di sekitarnya,” kata Agus.

Tugas itu terkesan sederhana meski kenyataannya perlu keberanian ekstra. Betapa tidak, saat berada di dalam terowongan banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja, terutama di musim hujan. Kusnanto mengisahkan, sekitar 1992, longsor pernah menyumbat aliran irigasi.

Sedimentasi tanah yang menumpuk hingga 1 meter di terowongan membuat Kusnanto dan Agus harus merangkak atau merayap agar bisa masuk ke hulu terowongan.

”Sebetulnya ada rasa khawatir dan waswas terjadi longsor di dalam. Tapi karena sudah tanggung jawab kami berdua, ya tetap kami jalani,” kata Kusnanto.

Untuk tugas ini, Kusnanto dan Agus masing-masing diberi upah Rp 350.000 per bulan. Sebelumnya, upah mereka bahkan hanya Rp 250.000. Uang itu pun sebagian mereka pakai untuk membeli peralatan kerja seperti senter dan sabit.

”Bagaimanapun kami sudah dipercaya meski bayarannya tidak seberapa. Saya juga butuh air, orang-orang butuh air. Saya pikir (tugas) ini sebagai wujud ibadah,” ujar Agus yang tidak mempersoalkan upahnya yang kecil. Di kutip dari kompas.id.


(red)

Iklan PopUp Harris Bekasi