Advertisement Section
Header AD Image
Engelina Pattiasina Presiden Prabowo Sebaiknya Tertibkan Orang Terdekat dalam Berbisnis

Engelina Pattiasina: Presiden Prabowo Sebaiknya Tertibkan Orang Terdekat dalam Berbisnis

Matras News, Jakarta – Disinyalir orang disekitar Presiden RI, Prabowo, sebaiknya menahan diri, ternasuk dikakangan keluarga Presiden. Partisipasi moral kita, agar tidak mengganggu jalannya pemerintahan Prabowo.

Oleh sebab itu, jika saja orang dekat Presiden ikut. ” merong-rong kinerja pemerintahan, maka berbagai program Presiden untuk rakyat sulit tercapai.

Hal itu dikatakan, Engelina Pattiasina kepada Wartawan di Jakarta, Minggu (1/12/2024). Menurutnya, pemberitaan maupun informasi, ada orang dekat Presiden memanfaatkan kesempatan dengan “aji mumpung”, agar usaha mereka bisa lancar dan sukses.

Namun dibalik semua itu, tutur Engelina, perilaku aji mumpung ini, terus dilakukan dalam membesarkan usaha mereka, hal itu bisa menimbulkan beban tersendiri bagi Presiden Prabowo.

Ketika pengusaha memanfaatkan kedekatannya dengan pusat kekuasaan, maka pengaruh “atmosfir” bisa  menghianati niat baik Presiden untuk melayani rakyat, ungkap Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Dipl.-Oek, Engelina Pattiasina

Lebih lanjut, Dia mengatakan, bahwa belum lama ini, tersiar kabar PT Arsari Tambang, anak usaha Arsari group milik Hasim Djojohadikusumo, adik Prabowo, meng-akuisisi 10 %  saham PT. Tambang Mas Sangihe.

Engelina menambahkan, bahwa perusahaan baru, Gold Corp (induk usaha TMS), melalui informasi resminya, bahwa perseroan telah menanda tangani, non-binding letter of intent dengan PT Aksari Tambang, sebagai mitra ekuitas dan investor strategis.

Engelina menambahkan, bahwa aktivitas di Pulau Sangihe telah mendapat penolakan dari masyarakat, akibat kehadiran perusahaan yang dianggap mengganggu lingkungan hidup masyarakat Sangihe.

Pulau Sangihe, kata Engelina, termasuk dalam katagori pulau kecil, sehingga ketika dijadikan area pertambangan, maka terjadi “bahaya”, malapetaka yang berdampak terhadap lingkungan hidup Rakyat Sangihe.

Engelina mengingatkan, bahwa sesuai dengan surat keputusan Mahkamah Agung (MA), pada awal 2023 lalu, masyarakat telah menolak kasasi yang diajukan Mentri ESDM dan PT TMS, terkait persetujuan Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi PT TMS.

Pada proses selanjutnya, ungkap Engelina, di bulan September 2023 Mentri ESDM telah mencabut Kontrak Karya, sehingga aktivitas tambang di Pulau Sangihe, meski kini tetap berjalan, dinyatakan batal demi hukum alias ilegal.

Oleh sebab itu, tutur Engelina, para pihak yang dekat dengan pusat kekuasaan, diingatkan jangan ” bermain  kucing-kucingan”, memanfaatkan kedekatan karena family (keluarga), atau moral hajat dengan Presiden Prabowo.

Lebih tegas, Engelina Pattiasina, mengatakan, jika perusahaan milik keluarga Prabowo, mengambil alih tambang Emas di Pulau Sangihe, maka bukan hanya menghianati Rakyat Sangihe, melainkan ada indikasi bahwa hukum mudah dipermainkan oleh kekuasaan, demi kepentingan pribadi maupun golongan.

Sumitro Djojohadikusumo, Ayahanda Prabowo Subianto, tutur Engelina, merupakan sosok pribadi yang ber-integritas, Tokoh Sosialis yang satu ini, sangat memegang prinsip, azasi bersih lingkungan (pribadi -red), jujur, terbuka dan begitu keberpihakannya, kepada kepentingan rakyat.

Dengan begitu, ungkap Engelina, sikap maupun karakter kepribadian Sumitro Djojohadikusumo, layaknya “dijaga, dipelihara”.

Maka dengan sendirinya, kata Engelina, sikap mendiang Sang Ayah, bisa terpatri dalam kehidupan keluarga, termasuk Presiden Prabowo.

Engelina menambahkan, sangat tidak wajar, jika perusahaan Keluarga Presiden mengambil saham perusahaan yang secara nyata, telah melakukan aktivitas ilegal.

Oleh sebab itu Presiden Prabowo dan keluarganya harus punya opsi (pilihan), apakah benar membela kepentingan rakyat, atau tidak?, atau turut bersama – sama  mengeruk kekayaan alam, dan mengabaikan kesejahteraan rakyat lokal, tegas Engelina, yang juga masih memiliki darah Sangihe.

Lebih lanjut, Engelina mengatakan, bahwa  dalam hidupnya,sudah delapan masa Presiden yang Dia lalui, bahkan pernah mengalami hidup bertetangga dengan dua Presiden, Jendral Soeharto dan Megawati Soekarnoputri.

Dengan begitu, ungkap Engelina, karakter seorang Presiden, dapat diterkah,    apa dan bagaimana, bisa “membaca” suatu  kebijakan Presiden.

Engelina memaparkan,  bahwa selama mengikuti, ” napatilas”, perjalanan politik Megawati, hingga akhirnya Dia diangkat menjadi Presiden RI ke 5, adalah suatu dinamika di pemerintahan yang sarat  dengan kebijakan internal.

Artinya, Kata Engelina, seorang, Kepala Pemerintahan dalam mengambil keputusan, tidak harus melalui sidang kabinet, (terkecuali negara dalam keadaan darurat), kondisi negara seperti ini, kata Engelina, hampir sama dengan  praktek mantan Presiden Jokowi yang sangat pro oligarki.

Praktek jalannya pemerintahan saat ini, ujar Engelina, diharapkan agar Prabowo tidak lagi mengulanginya.

Oleh karena itu diharapkan kepada Presiden Prabowo, agar berani dan tegas dalam mengambil keputusan, terhadap siapapun tanpa memandang latar belakang.

Apalagi, “memanjakan” bisnis keluarga,  memberikan berbagai pasilitas, los kontrol yang tidak bisa dikendalikan oleh  pemerintah, tegas Engelina, Putri dari The Founding Father’s Pertamina, Almarhum Brigjend (TNI-AD), JM Pattiasina ini.

Iklan PopUp Harris Bekasi