JAHWANAY Band Asal Bekasi Bebaskan Lagu Diputar di Kafe dan Restoran Tanpa Royalti

oleh -
oleh
JAHWANAY Band Asal Bekasi Bebaskan Lagu Diputar di Kafe dan Restoran Tanpa Royalti
banner 468x60

MatrasNews, Bekasi – Di tengah maraknya pembahasan mengenai hak royalti dan pembatasan pemutaran musik di tempat umum, justru muncul suara berbeda dari dunia musik Indonesia. JAHWANAY, sebuah band dub reggae asal Bekasi, Jawa Barat, secara terbuka membebaskan karya-karya mereka untuk diputar di ruang publik seperti kafe, restoran, dan mal tanpa menuntut pembayaran royalti.

Kebebasan ini ditegaskan bersamaan dengan rilis resmi mini album terbaru mereka yang bertajuk “HEAVEN” pada 10 Agustus 2025 lalu. Album tersebut telah tersedia di seluruh platform streaming digital.

Abuya Ilham, produser, pencipta lagu, dan pemain instrumen dub band tersebut, menegaskan bahwa misi mereka adalah agar musik didengar sebanyak mungkin orang, bukan untuk mencari keuntungan materi dari royalti.

“Kita membuat karya berdasarkan kejujuran dan bentuk emosi yang tidak dapat kami sampaikan,” ujar Abuya Ilham dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025). “Pada intinya lagu-lagu kami 100 persen bebas di putar di mana saja. Kita membuat karya untuk orang banyak mendengar juga menyanyikan lagu JAHWANAY, bukan untuk dikenakan royalti.”

Baca Juga : Anggota Komisi X DPR RI Once Mekel Soroti Perlunya Pembenahan Kinerja LMKN

Mini album “HEAVEN” disebutkan sebagai sebuah karya yang memadukan getaran bass yang dalam, ritme yang menghanyutkan, serta nuansa yang kental dengan warna ganja culture. EP (Extended Play) ini berisi lima trek yang merekam perjalanan musikal dan suasana yang beragam, mulai dari kedamaian pantai hingga denyut kehidupan urban.

Berikut adalah lima trek dalam “HEAVEN”:

  1. Gayo to Java: Sebuah intro yang membawa pendengar pada perjalanan lintas budaya, dari aroma kopi Gayo yang khas hingga hiruk-pikuk kehidupan di Jawa.
  2. Heaven: Sebagai trek utama, lagu ini membawa pendengar merasakan ‘surga’ versi dub reggae dengan atmosfer spiritual yang mendalam dan nuansa yang melayang.
  3. Morning Glory: Sebuah lagu dengan getaran optimis dan ritme hangat yang cocok untuk menemani memulai hari.
  4. Smoke Joint: Sajian groove yang santai dan menenangkan, dibuat untuk momen rileks bersama teman.
  5. Marilize Legazuana: Sebuah lagu dengan pesan playful namun tajam mengenai isu legalisasi, dibalut dengan musik yang menggelitik.

Dibentuk pada tahun 2025, JAHWANAY digawangi oleh Abuya Ilham dan Dicky (vokalis dan pencipta lagu), dengan management Dika Morista Humanimal. Mereka merekam “HEAVEN” secara independen dengan sentuhan produksi yang menggabungkan teknik dub klasik Jamaica dan elemen modern, menghasilkan suara yang otentik dan segar.

Baca Juga : Takut Kena Denda, PHRI Akui Restoran Ingin Gantikan Lagu Dengan Kicau Burung

“Dengan ‘HEAVEN,’ kami ingin membawa pendengar merasakan kebebasan, persatuan, dan harmoni melalui musik. Kami ingin setiap orang yang mendengarkan merasa seperti sedang duduk di bawah matahari, dikelilingi sahabat, dan membiarkan musik berbicara,” tutur Abuya Ilham.

Mini album “HEAVEN” kini dapat dinikmati di seluruh platform musik digital, termasuk Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Langkah pembebasan royalti ini diharapkan dapat mempermudah para penggemar dan pengelola usaha untuk menikmati musik JAHWANAY kapan saja dan di mana saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *