MatrasNews, Bogor – Sejumlah Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) di Indonesia dilaporkan dalam kondisi kritis dan sudah tidak layak menampung beban sampah yang terus bertambah. Kondisi ini mendesak perlunya solusi pengelolaan sampah yang inovatif dan berkelanjutan.
Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) diharapkan dapat menjadi kontributor signifikan bagi target nasional pengurangan sampah sekaligus menekan emisi karbon di sektor lingkungan hidup.
Merespons langkah pemerintah ini, Mantan Menteri Kehutanan Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009), Malem Sambat Kaban yang akrab di panggil MS Kaban memberikan apresiasi. Ia menekankan bahwa sampah, khususnya rumah tangga, memiliki nilai ekonomi yang potensial jika dikelola dengan baik.
“Sampah rumah tangga itu memiliki banyak potensi. Dia namanya sampah, tapi punya harga ekonomi. Kalau dikelola, diindustrialisasi, dan di-manage dengan baik, ia bisa berkontribusi,” ujar Kaban.
Lebih lanjut, Kaban menyoroti pentingnya membangun budaya dan karakter peduli lingkungan dalam mengelola sampah. Menurutnya, orang Indonesia harus menjadi pribadi yang tidak hanya memanfaatkan limbah, tetapi juga menjadikan kebersihan lingkungan sebagai karakter bangsa.
“Saya inginkan bahwa ini menjadi karakter. Jadi orang Indonesia adalah orang yang peduli lingkungan, yang cinta lingkungan, dan yang sangat mampu memanfaatkan limbah-limbah,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar dalam pemanfaatan limbah, aspek keberlangsungan kehidupan dan keselamatan generasi mendatang tidak boleh dikorbankan. Pemerintah diharapkan dapat terlibat penuh dalam mengawal praktik pengelolaan sampah yang tidak hanya berupa gagasan, tetapi juga implementasi yang berdampak nyata bagi ekonomi dan lingkungan.









