Rupiah Melemah ke Level Terendah dalam Tiga Pekan

oleh -
Rupiah Melemah ke Level Terendah dalam Tiga Pekan
banner 468x60

MatrasNews, Jakarta – Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Jumat (22/8/2025), melanjutkan tren pelemahan untuk hari kelima berturut-turut. Pelemahan ini membawa rupiah ke level terendah sejak 6 Agustus 2025.

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah terdepresiasi 0,34% atau 55 poin ke level Rp16.335 per dolar AS. Secara kumulatif, sepanjang pekan ini rupiah telah anjlok 1,11%.

Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan indeks dolar AS (DXY) yang naik 0,13% ke level 98,74 pada sore hari. Sejak Senin, DXY telah menguat 0,84%.

Pasar global sedang menanti sinyal kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) dalam Simposium Jackson Hole malam ini. Ketidakpastian mengenai arah suku bunga AS menjadi faktor utama penekan rupiah dan mata uang emerging market lainnya.

Data dari CME FedWatch Tool menunjukkan peluang pemotongan suku bunga 25 basis points (bps) pada September turun menjadi 75% dari 92% pekan lalu. Pasar khawatir Ketua The Fed Jerome Powell akan bersikap hati-hati dan tidak memberikan sinyal pemotongan bunga yang agresif, menunggu data inflasi dan ketenagakerjaan yang lebih jelas.

Dari dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan rupiah masih berpeluang menguat, didukung neraca pembayaran yang sehat, inflasi terkendali, dan pertumbuhan ekonomi yang solid. BI memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.000 – Rp16.500 untuk tahun ini dan tahun depan.

“BI akan berupaya menjaga stabilitas rupiah di kisaran Rp16.300,” tegas Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jumat (22/8).

Hingga 19 Agustus, BI mencatat rupiah masih menguat 1,29% secara point to point (ptp) dibandingkan akhir Juli 2025, didukung aliran modal asing dan kebijakan stabilisasi yang konsisten.

No More Posts Available.

No more pages to load.