DPMPTSP Kota Bekasi: Realisasi Investasi Capai Rp9,5 T, Digitalisasi Perizinan Kunci Utama

oleh -
oleh
banner 468x60

MATRASNEWS, BEKASI – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi, Priadi Santoso, memaparkan capaian realisasi investasi hingga triwulan ketiga tahun 2025 telah mendekati angka Rp9,5 triliun. Angka ini setara dengan hampir 70% dari target penanaman modal sebesar Rp14,6 triliun yang ditetapkan untuk Kota Bekasi.

“Sampai dengan triwulan ketiga ini, kita sudah hampir masuk itu Rp9,5 triliun, atau kurang lebih hampir 70%. Laporan terakhir nanti akan tersampaikan pada saat masuk di triwulan keempat, di akhir Desember nanti akan kita informasikan kembali,” ujar Priadi, Jumat (14/11/2025), di acara Bekasi Promotion Expo 2025.

Priadi menegaskan bahwa komitmen Pemerintah Kota Bekasi dalam mengawalkan iklim investasi menjadi prioritas. Strategi utama yang dijalankan adalah dengan memberikan kemudahan dan kepastian berusaha, terutama melalui proses perizinan yang terdigitalisasi.

“Yang pasti melalui kemudahan proses perizinan itu sudah pasti. Makanya melalui PTSP, kami selalu mengedepankan proses perizinan melalui digitalisasi, melalui program OSS (Online Single Submission),” jelasnya.

Untuk semakin menarik minat investor, baik yang lama bertahan maupun yang baru masuk, DPMPTSP Kota Bekasi tengah menyiapkan sebuah platform sistem terpadu. Platform ini dirancang untuk menjadi pemandu bagi calon investor dalam mengidentifikasi peluang usaha.

“Kami ke depan akan menyiapkan satu platform sistem. Nanti jika investor masuk dalam sistem itu, dia akan tahu ada prospek usaha apa yang paling menarik,” terang Priadi.

Platform yang sedang dalam proses pengumpulan data tersebut akan memetakan seluruh ruang terbuka dan lahan potensial, baik yang dimiliki oleh swasta maupun pemerintah.

“Kami akan memasarkan data lahan, termasuk sarana dan prasarana milik pemerintah yang masih kosong, agar semakin banyak investor yang berminat baik untuk industri manufaktur, usaha di bidang pendidikan, industri kecil, maupun perdagangan dan jasa,” pungkas Priadi.

Langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat realisasi investasi dan menciptakan ekosistem bisnis yang lebih transparan dan efisien di Kota Bekasi.

Cek Berita lain di Google News