Matras News, Bekasi – Ketua Srikandi Ormas Laskar Merah Putih (LMP), Markas Cabang Kota Bekasi, Srimaryati menyatakan secara tegas keprihatinannya terkait hasil sementara perhitungan suara Pilkada Kota Bekasi.
Ia, (Srimaryati) mengungkapkan, dimana paslon nomor 1 mendapat perolehan suara yang signifikan ditengah Isue kasus yang menyeret nama salah satu pasangan calon 01 terkait pelaporan seorang perempuan inisial IL, atas dugaan tindak pelecehan seksual tidak membawa pengaruh sedikitpun terhadap iklim pilkada Kota Bekasi, ungkapnya saat di konfirmasi pada, Jumat 29 November 2024.
Srimaryati mengutip data dari detikJabar dari laman Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA), Propinsi Jawa barat menduduki peringkat tertinggi dalam kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan disumbang oleh beberapa wilayah di Jabar. Mulai dari Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bandung, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi hingga Kabupaten Tasikmalaya, papar Srimaryati.
Srimaryati juga mengungkapkan, ketidak kepedulian masyarakat kota Bekasi terkait isue tersebut merupakan indikasi minimamnya empati yang merupakan imbas lain dari money politik dimana masyarakat bertindak dan bergerak karena reward yang di dapatkan.
“Tindakan pelecehan adalah hal krusial yang menyangkut nilai moral dan tingkat kualitas attitude yang sangat penting bagi pribadi seorang pemimpin yang harusnya menjadi perhatian masyarakat, ungkapnya.
Srimaryati juga memaparkan, terlepas apakah kasus tersebut terbukti ataupun hanya hoax nantinya ,menurut saya seharusnya masyarakat lebih bijaksana dalam menentukan pilihan terhadap seorang pemimpin yang akan memimpin semua lini kehidupan di kota Bekasi lima tahun kedepan.
Dengan demikian ketua Srikandi marcab kota Bekasi berharap masyarakat semakin melek politik sehat agar suara yang di berikan benar benar mencerminkan politik yang smart demi tercapainya tatanan kehidupan yang di harapkan di kota Bekasi, paparnya.